SEMBILAN 🌷❤️

27 2 0
                                    

Note: Sudah direvisi

H a p p y  R e a d i n g
🌻

"Inikan buat bayi, kak. Mau dibuat apa? Ah Kak Sasa, mah."

Sasa geleng-geleng kepala sendiri, ia sedikit menyesal karna membeli baju dan akksesoris bayi itu. Seharusnya ia sadar kalau Dyra masih sekolah, tak boleh punya anak dahulu.

Namun, untungnya ia juga membelikan sesuatu untuk Dyra. Ada di bagasi mobil Elang, belum ia kasih ke Dyra.

"Hahaha, iya. Itu kan buat anak kamu nanti. Tapi, Kak Sasa beliin yang buat kamu, kok. Tenang aja, Dyr," sanggah Sasa seraya tertawa renyah.

"Anak? Kayanya gak mungkin, kak. Kak Asa aja gak suka sama Dyra, gimana mau deket."

Sasa menaikkan satu alisnya, "Gak mungkin gimana, sih, Dyr. Orang kalian udah nikah gitu, cepat atau lambat pasti punya dede bayi. Tapi, jangan dulu, ya."

"Haha, iya, kak. Masih sekolah, gak mau aku punya anak dulu. Kak Asa juga pasti gak bakal mau, kak." Dyra cemberut menatap Sasa.

"Udah, ah. Pasti mau, kok. Sekarang gimana, mau gak hadiahnya?" tawar Sasa mengalihkan pembicaraan.

"Buat aku? MAU MAU." Antusias Dyra langsung meningkat.

"Ada di bagasi mobil, ambil sendiri," ucap Sasa terkekeh jail.

Alih-alih merungut karna merasa dikerjai, Dyra malah bangun untuk bergegas mengambil hadiah miliknya di bagasi Elang, "Oke, SIAP," ucapnya sebelum berlari keluar.

"Lucu banget, sih, Dyra." Sasa lagi-lagi menggeleng tak habis pikir.

Dalam keadaan masih menggunakan gaun pernikahannya, Dyra berlari kecil seraya mengangkat gaunnya sedikit dengan kedua tangan.

Bruk!

Entah sial atau bagaimana, Dyra menubruk seseorang dari samping yang terlihat buru-buru.

Gio. Mereka berdua jatuh secara bersamaan.

"Aduh, sshhh." Dyra mengusap kuat gaun putihnya yang kotor karna terjatuh. Bagian lututnya sobek karna terkena serangkai kerikil.

"Lo jalan gak pake mata, hah?" Gio merutuki orang yang tiba-tiba saja menghalangi jalannya.

Dyra menatap Gio, "Nyalahin gue? Nih, liat bajunya jadi sobek gara-gara lo," ketus Dyra sinis.

"Salah lo sendiri jalan gak lihat-lihat." Gio bangun sembari menepuk-nepuk celananya yang kotor.

"Gak sopan banget, sih, jadi adik kelas. Bocil, songong."

Malas berdebat, akhirnya Gio mengulurkan tangannya, "Berisik, mentang-mentang gue udah jadi adik ipar lo."

Dyra menganga menatap ulurang tangan Gio. Benar juga, ya. Dirinya sekarang sudah menjadi Istri Asatya, dan otomatis Gio menjadi adik iparnya. Adik kelas plus adik ipar.

Terpaksa, Dyra menerima uluran tangan Gio yang dimana kejadian itu dilihat oleh sang suami--Asatya. Namun, Asatya hanya menatap tanpa ekspresi.

My (ICE) Husband [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang