DELAPAN 🌷❤️

100 3 1
                                    

Note: Sudah direvisi

H a p p y  R e a d i n g
🌻

Kamis, hari H pernikahan Dyra dan Asatya. Acaranya tidak begitu besar dan heboh, hanya kerabat dekat saja yang diundang. Teman-teman mereka berdua? Tentu saja tidak.

Hanya ada Ruru yang datang untuk Dyra. Dan Asatya, ada lima anak yang datang mewakili para teman lainnya.

Zicko, Row, Kae, Davin, dan Kenzo.

"Saya nikahkan Putriku Andyra Jovinka Brahma dengan engkau Asatya Delandra Aqueno dengan mahar sebesar 500.000 rupiah dan seperangkat alat shalat dibayar tunai."

"Saya terima ni-nikahnya, Andyra Jo-Jo ...."

"Jovinka," bisik Papa Dyra.

Semua saksi yang hadir sempat ingin tertawa, tapi ditahan karna dianggap tidak sopan. Kemudian wajah mereka berubah menjadi was-was.

"Tidak apa-apa, baiklah ulangi, ya." Pak penghulu berucap seraya tersenyum ingin tertawa.

Dyra menatap Asatya yang gugup di sampingnya, dalam hati ia berdoa semoga semuanya berjalan lancar.

Asatya menarik nafas dalam, lalu menghembus pelan, pikirannya ia fokuskan pada kalimat yang sudah ia hapalkan mati-matian semalam.

"Saya terima nikahnya, Andyra Jovinka Brahma dengan mahar sebesar 500.000 rupiah dan seperangkat alat shalat dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"ALHAMDULILLAH."

Asatya melenguh lega mendengar riuhan orang-orang. Seketika jantungnya berdegup kencang mengingat sekarang Dyra, bocil alay centil sudah menjadi pasangan hidupnya.

"Astogeh, Dyra! Akhirnya kalian halal! Gue masih speechless sih, keren sumpah bisa plot twist gini lo nikah sama orang yang lo suka." Ruru memeluk Dyra sekencang mungkin, menyalurkan rasa bahagianya.

"Gue juga masih gak nyangka, Ru. Kok bisa ya gue nikah sama crush sendiri?" Mereka masih pelukan.

Senyum Ruru merekah, kemudian mereka melepas pelukan dan menatap satu sama lain.

"Awas, jangan ngebet punya anak dulu. Lulusin dulu sekolah lo," tegas Ruru memperingati. Takutnya malah sahabatnya itu bablas.

"Hahaha, gak lah. Gue nikah sama Kak Asa aja dijodohin, gak mungkin dia beneran mau sama gue," balas Dyra meyakinkan Ruru.

"Yaa, siapa tau kan. Pikiran cowok mana ada yang tau, Dyr. Hati-hati, di serang ntar lo."

Dyra yang tak paham maksud omongan Ruru refleks mengernyit, "Hah?"

"Lupain, hahaha." Ruru tertawa karna Dyra yang terlalu polos.

Asatya melihat Dyra dan Ruru yang sedang berbincang, ia memasang wajah datar dan malas melihat Dyra. Entahlah, dirinya seperti belum bisa menerima kenyataan ini.

"Woi! Nanti juga tidur bareng, kok. Gak usah dilihatin sampe begitu," celetuk Zicko menepuk pundak Asatya.

"Lo apaan, sih. Gue tuh gak suka sama dia, lo tau kan kalo kami cuma dijodohin," sahut Asatya tak terima.

My (ICE) Husband [Revisi]Where stories live. Discover now