Ep 14 🖤❤

3.6K 324 75
                                    




🖤

🖤

Langsung saja

🖤Selamat membaca ❤

Sebelum nya..

Saint membawa sang kk menuju ruang dokter dimana dokter sudah menunggu, karna mereka sudah membuat janji dengan nya.

Tok...Tok...

"Masuk.. "

Saint membuka pintu sambil membimbing sang kk menuju kursi di mana dokter sudah menunggu.

"Selamat siang dokter..! "

"Siang Saint..! Ada apa dengan Pria pendek ini?" Perkataan dokter tampan itu membuat Saint tertawa.

"Seperti nya dia kurang asupan dok.. "

Plan yang medengar mendegus karna kesal " Berhentilah kalian berdua, kepalaku bertamba pusing karna kalian. "

Saint yang mendengar tertawa. Iapun membaringkan sang kk di atas bangsal dokter pond pun memeriksanya dengan teliti.

"Apa keluhan mu pendek? "

"Ck ! Pond... "

Pria tampan itu hanya tertawa."Apa keluhan mu? "Pond berucap lagi sambil memeriksa tubuh Plan.

"Sakit kepalah dan prut ku mual lalu pagi tadi aku muntah-muntah .. "

Pond mengangguk "Baiklah. Aku akan mengambil sampel darah untuk mu agar aku bisa tahu apa penyakit mu dan muda2han tidak parah. "Plan hanya memutar matanya malas

"Dan untuk demam mungkin hanya demam biasa nanti aku akan memberi obat penurun panas. "Plan mengangguk lagi. Sedangkan Pond sudah selesai dengan mengambil darah milik Plan.

"Kira2 kita menunggu sampai beberapa lama pond? " Saint berucap sambil merapikan baju sang kk, Sedangkan Sian ia asik duduk di atas kursi sambil memakan coklat milik pak dokter.

"Hanya satu jam paling cepat. "

"Baiklah, kami akan menunggu"

Pond mengangguk baiklah, "Aku akan memeriksanya sekarang. Hey boca jangan kau habiskan coklat milikku. " Pond menunjuk Sian, sedangkan balita itu hanya tetkikik "

"Habiskan saja sayang. Nanti om beli lagi yang baru. " Sian mengangguk mengiyakan ucapan sang ibu, Pond hanya mengeleng anak dan ibu sma2 saja pikirnya. Pond  pun keluar dari ruangan nya sedangkan Plan dan Saint menunggu di ruangan itu.

"Kak..! Kita tidak menghubungi kk Mean saja? "

Plan mengeleng "Tidak. Nanti ia akan pulang sebelum pekerjaan nya selesai"

"Baiklah.. "

Plan menatap cincin di jari manis sang adik dengan cepat ia menarik tangan Saint lalu memicing kan matanya pada sang adik." Ap ini?"

"Tentu saja cincin, kk kira apa?"

"Sejak kapan kau di lamar? Kenapa kk tidak di beritahu? "

Saint yang mendengar memutar matanya malas "Waktu kita makan malam"

"Kenapa kau dilamar di luar. Kk tidak setujuh "Plan mengeleng kan kepalanya" Kk mau Perth datang kerumah kk bersama keluarga nya untuk melamar mu dan untuk meminta izin kepada kk kau di jadikan istri. "

Saint yang mendengar menghela nafas nya "Kak. Aku bukan seorang gadis yang harus di lamar seperti itu, dan lagi pula bukan kah Perth sudah meminta izin pada kk? Dan kk menerima nya lalu kenapa sekarang kk marah-marah ?"

Suamiku Seorang Pereman[PerthSaint]Where stories live. Discover now