Jae Hyeon Side Story

18K 1.7K 220
                                    

BEHIND YOU---Prolog

***

             Jung Hye Rin menatap sosok punggung yang berbaring di sampingnya. Pikirannya pun berkelana ke kejadian 7 tahun silam, saat kali pertama ia bertemu dengan pria itu. Namanya Jung Jae Hyeon. Dia adalah mantan sekretaris dari Presdir Im Soha—pewaris Queena Group yang dilahirkan dengan sendok emas di tangannya.

Saat itu Hye Rin kesusahan mencari kerja dan kesusuhan secara finansial. Ia baru saja memutuskan keluar dari panti asuhan, mengingat umurnya sudah tidak muda lagi. Panti asuhan tempatnya tinggal memiliki banyak pendatang baru yang membutuhkan tambahan biaya makan, sedangkan beberapa anak harus segera masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pengeluaran menjadi membengkak, membuat Hye Rin yang kala itu sudah lulus kuliah—dengan bantuan beasiswa, harus segera hidup mandiri. Hye Rin pun menyewa tempat tinggal, dan makan dengan akumulasi hasil kerja paruh waktunya dari SMA sampai kuliah.  Saat bekerja, Hye Rin memang menyisakan sebagian penghasilannya untuk keperluan hidupnya di masa depan, dan sebagiannya lagi ia berikan ke Ibu panti untuk bantu-bantu biaya pengelolaan panti yang cukup besar.

Hye Rin adalah anak yang tekun dan pekerja keras. Meskipun tidak terlalu pintar, tapi Hye Rin memiliki kemauan untuk belajar. Sebelum keluar dari panti, Hye Rin sudah melakukan  persiapan matang, mulai dari survey tempat tinggal—mengingat ia akan merantau jauh ke Seoul. Hye Rin mempersiapan semuanya dengan baik, berharap kelak Hye Rin bisa mandiri secara finansial, dan dapat membalas kebaikan Ibu Min Sok—kepala panti asuhan yang sudah merawatnya dengan baik.

Namun, sepertinya jalan Hye Rin tidak seindah apa yang ia bayangkan. Meskipun sudah lulus perguruan tinggi, Hye Rin kesulitan mendapat pekerjaan. Perusahaan di Seoul sangat mementingkan alma mater. Meskipun nilai dan pengalaman juga berpengaruh, tapi akreditasi universitas sangat diperhitungkan. Hye Rin tidak heran kenapa Universitas Seoul adalah impian setiap orang tua di Korea. Sejak mereka sekolah menengah, mereka sudah disiapkan untuk masuk ujian universitas, karena Korea terkenal dengan sistem pendidikan yang tidak mudah. Anak-anak menghabiskan jam malamnya untuk ke perpustakaan dan belajar di akademi. Bahkan banyak orang tua mengadakan les private diam-diam, dengan sistem belajar yang gila-gilaan.

Sayangnya, Hye Rin tidak bisa melakukan semua itu. Pulang sekolah, ia harus melakukan pekerjaan paruh waktu dan sorenya, ia membantu Ibu panti untuk mengurus anak-anak. Hye Rin nyaris tidak mempunyai waktu belajar, ia pun pesimis tidak bisa melanjutkan ke Universitas mengingat dana donator harus dihemat untuk masa depan adik-adiknya di panti. Tapi syukurlah, ada sebuah Universitas kecil di dekat panti yang baru saja dibuka. Mereka bahkan memberikan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, mengingat Universitas tersebut milik salah satu pejabat di daerahnya. Hye Rin sangat bersyukur bisa diterima dan lulus dengan nilai yang baik.

Tapi, semua itu tidaklah cukup untuk merantau ke Seoul, dimana kehidupan sangatlah keras. Individualis sangat terasa. Hye Rin bahkan tidak bisa bergaul dan meminta bantuan ke siapapun, mengingat semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri. Hye Rin yang kesusahan mencari kerja—dengan uang yang semakin menipis benar-benar tertekan. Seberapa kerasnya ia berusaha, hidup yang ia jalani berkali-kali lipat lebih keras. Ia bahkan pernah merasakan berjalan 5 kilo meter hanya untuk menghemat biaya kendaraan.

Hingga kemudian, keajaiban itu datang. Hanya dengan secangkir minuman jahe hangat, yang Hye Rin berikan kepada Im Soha—yang saat itu menjabat sebagai Presdir Queena Group, Hye Rin diundang untuk masuk ke perusahaan raksasa yang saat itu menguasai perekonomian Asia dan Eropa. Hye Rin ingat saat itu ia menangis dan membungkuk berkali-kali ke arah Presdir Im yang dibawa masuk ke dalam mobil setelah kedinginan di halte.

Semuanya berjalan dengan kerja keras dan usaha yang benar-benar menguras tenaga. Queena Group bukan perusahaan biasa yang menerima pegawai tanpa skill. 1 tahun bekerja dengan julukan anak magang dan gaji yang sedikit lebih rendah dari pegawai tetap, akhirnya Hye Rin berhasil membuktikan dirinya. Ia akhirnya menjadi staff di bagian marketing yang mendapatkan gaji yang cukup untuk pindah ke sebuah unit yang lebih luas.

Hye Rin sangat senang, ia menikmati hidupnya, dan mulai memanjakan dirinya sendiri dengan kumpul bersama teman-teman, dan berani untuk jatuh cinta. Untuk pertama kali dalam hidupnya yang selalu diliputi kekhawatiran, Hye Rin melepaskan hatinya untuk jatuh pada sosok tinggi dan tampan yang membantunya masuk ke dalam Queena Group.

Namanya Jung Jae Hyeon, seorang sekretaris sekaligus pengikut dari Im Soha. Pria itu memiliki tubuh yang tinggi, mungkin 182? Atau mungkin 185? Hye Rin tidak tahu, namun tinggi pria itu sangatlah professional. Dia mempunyai wajah yang dingin, ekspresi yang datar, dan aura yang menakutkan.

Pria itu hanya pernah berbicara padanya sebanyak 3 kali, dan  di saat pembicaraan mereka yang ketiga, Hye Rin menjatuhkan hatinya pada Jae Hyeon tanpa ada niatan untuk mendapatkan balasan dari perasaannya yang cenderung malu-malu.

Hye Rin hanya berani menatap punggung Jae Hyeon saat pria itu lewat di lobby, atau saat pria itu berjalan di belakang Soha yang sedang sibuk dengan dunianya sendiri. Sampai di tahun ketiga ia bekerja, akhirnya Jae Hyeon resign dan memutuskan untuk membuat perusahaan miliknya sendiri.

Saat itu, Hye Rin hanya memandang Jae Hyeon dari kejauhan dengan perasaan cintanya yang tidak bisa diungkapkan. Sama halnya seperti sekarang, ketika Hye Rin membuka matanya, yang ia lihat hanyalah sebuah punggung. Selalu seperti itu. Hanya sebuah punggung.

Hye Rin tidak berani memegangnya, dan tidak berani untuk mendekatinya meskipun mereka berada di ranjang yang sama. Hye Rin hanya bisa memandang suaminya itu dari kejauhan, dengan kata-kata yang tidak bisa ia ungkapan.

Hye Rin terlalu takut, karena ia tahu ada seseorang di hati pria itu.

Seseorang yang sangat jauh di atas Hye Rin. Seseorang yang sangat luar biasa.

****

Klaim ebook melalui google form yang akan aku berikan nanti di bulan April saat paket Novel The Proposal kalian datang.

Pembelian masih bisa dilakukan sampe tanggal 31 Maret 2020 di Tokopedia Tokopopcom.

The Proposal Where stories live. Discover now