• part 7 •

103 20 0
                                    

eyyo!

"bole ya hyung? ya ya ya ya?"

"tidak! pokoknya tidak boleh!"

"hyung yang cantik, worldwide handsome, kesayangan Jimin, bole ya hyung iya ya ya?"

"makasih atas pujian nya, ya aku memang tampan tetapi tidak tetap tidak Jimin. Dengar kataku sekali saja ya?"

"Ada apa ribut ribut? Jin hyung? Jimin? ada apa?" Taehyung datang ke ruang tamu ketika mendengar suara gaduh. Namjoon dan Yoongi turut turun akibat dengar suara memohon Jimin.

"Ini, Jimin mahu-"

"tidak ada apa apa!" sela Jimin ketika Seokjin mahu mengatakan sebab Jimin merengek padanya. Jimin memukul pelan lengan Seokjin dan membuat isyarat agar Seokjin tidak memberitahu mereka.

"ish tidak elok berahsia sama adik beradik kok! apa dia sebenarnya?" Taehyung tetap tidak puas hati dan mau tahu apa yang Jimin maukan.

"Jimin mahu ke rumah temannya di Busan sendirian dan membawa mobilnya sendiri." ucap Seokjin dengan menekankan kata "sendirian".

"MWO?!" mereka yang berada di situ terkejut. Heol, Busan itu ternyata jauh juga dari dorm mereka. Dan Jimin mau kesana sendirian? Yang benar saja.

"kau gila Jim? kalau aku ya aku gak mau walau itu teman sekalipun. ianya merbahaya." Namjoon berkata sedemikian dengan bersedekap dada.

"Aku hanya mau menghadiri pesta ulang tahun Sungwoon, itu saja. Bole ya please?" Jimin tetap memohon dengan puppy eyes nya.

Mereka yang berada di situ saling menatap. Helaan nafas terdengar, membuat Jimin senang jika hyung-hyung nya mengizinkannya, tetapi menbuat Jimin sedih juga jika mereka tidak izinkannya pergi. Toh dia hanya mau ke pesta ulang tahun Ha Sungwoon, teman rapatnya- selain bts tentu saja.

"Baiklah baikl-"

"Yaaa makasih banget deh hyung!" Jimin memekik senang ketika Seokjin dan Namjoon mengangguk.

"aku belum habis bicara Jim. Baiklah, kau boleh pergi tetapi, kau harus berhati hati di jalanan, jangan menyetir terlalu laju, ya aku tau mobil kau itu mobil mewah, tetapi ya tetap saja jangan dibawa laju laju, itu merbahaya dan boleh menyebabkan kau kemalangan. Ngerti?" pesan Namjoon panjang lebar yang diangguki semangat oleh si bantet.

"kapan kau berangkat?"

"awal pagi esok."

Selepas mengatakan kapan dia berangkat, dia naik ke kamarnya dengan riang. Mereka yang berada di ruang tamu hanya menggeleng sedikit khawatir.

"perasaanku sedikit tidak enak. mengapa ya?"

•••

"Hyung! aku berangkat ya!" ucap Jimin sedikit lantang ketika dia baru turun dari tangga.

"yak! gakmau sarapannya? aku membuat nasi goreng kimchi super pedas kegemaranmu ini!" ujar Seokjin ketika melihat Jimin yang terburu buru memasukkan ponsel ke dalam saku nya.

"em- aku sudah telat! acaranya jam 12 nanti. Apa kata hyung bekalkannya untukku? akan ku makan ketika jalanan macet."

"iya iya baiklah, tunggu sebentar."

Jimin mendail nombor Sungwoon tetapi tidak diangkat olehnya. Mungkin dia sedang sibuk ya? pikir Jimin.

"Ini bekalnya, makan ketika jalanan macet atau kapan kau mau memakannya dan pokoknya harus dimakan! Ingat, berhati hati. Oh ya, kau menginap disana atau pulang malam?"

"Jika aku lelah ya aku nginap di rumahnya. Okeylah, aku gerak ya hyung?"

"iya. hati hati."

Jimin baru saja akan membuka pintu tetapi terhenti apabila suara seorang princess yang memanggil namanya.

"Jiminie hyung! mau kemana? tumben awal sekali sih keluarnya." iya itu Jungkook, dia kan tidur awal semalam sama Hoseok, itu yang dia tidak tahu apa yang terjadi semalamnya.

"Oh Jungkookie, aku mau ke rumah temanku di Busan. ada apa?"

"aniyo, hanya mau hyung bawa balik ole ole saja, boleh?"

"haha baiklah bocah. Aku pergi dulu ya, annyeong!"

Jimin menyalakan mesin mobilnya dan berangkat ke Busan seorang diri. Dia sendiri tidak tahu jika Seokjin khawatir jika apa apa terjadi.

"hyung jangan ngelamun! sarapanku dimana? aku lapar ini." rengek Jungkook ketika Seokjin masih saja melihat ke luar.

"eh iya iya, itu makanannya di bawah saji."

•••

Jimin memandu mobilnya dengan tenang kerana Sungwoon menelefonnya tadi bahawa dia tidak perlu terburu buru kerana pesta ini ditunda pada jam 3 nanti. Jimin sedikit lega kerana memang dia terlewat berangkat tadi, sekitar jam 10.

"aish jalanan lagi macet. duh lapar banget."

Mata Jimin melirik sebentar ke arah paperbag pink di kerusi penumpang sebelahnya. Mengingat kembali apakah isi paperbag itu.

"ini bekalnya, boleh dimakan ketika jalan macet-"

"Oh ya! ini bekalku! hehe makasih ya Jinnie hyung!" ucap Jimin riang karena Seokjin membekalkan nya nasi goreng kimchi super pedas.

"ini sedap sekali. pantas saja Jinnie hyung dijadikan chef bangtan hihi." kekeh Jimin ketika dia memakan makanan tersebut.

Jimin bahkan asik dengan makanannya sehingga-

Pin Pin!

"Oh astaga- mengapa mereka mengehon kepadaku sih?"

Matanya melihat ke arah depan dan- "Oh sudah tidak macet lagi astaga."

Buru buru mengeluarkan kepalanya ke tingkap dan menjerit "Maaf!" lalu melajukan mobilnya, dengan tidak rela meletakkan bekalnya ditepi walau ia masih lapar.

meanwhile orang yang mengehon Jimin menjerit histeris di dalam mobil apabila melihat siapa yang hulurkan kepala dan berkata maaf-

"itu Park Jimin kan? Yak tidak salah kan?! Arghhhh aku  merasa bersalah telah mengehon kepadanya! Argh Jimin oppa! Jimin oppa berkata maaf kepada ku huaa"

Well, fangirl iya begitu tetap saja menyalahkan diri sendiri apabila sudah bertemu idol mereka- seperti ku hahaha.












tbc.












hai lagi hm hahaha! iya part ini gaada seram seram gitu ya. tenang, banyak lagi yang menyusul. makasih vote nya💘

jiinlina chimlalla_

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now