• part 16 •

90 23 0
                                    

yang baca tapi ga mau vote tu hm ga papa lah :)))

happy reading !


"wah ada tamu tidak diundang di sini ya."

Jimin kaget. Dia menoleh ke sumber suara. Suara yang Jimin dengar di telinga nya sungguh asing.

"oppa! itu Shin Jaeyeon!"

Jimin bertambah kaget. Dia tidak menyangka jika bisa bertemu Shin Shin itu terlalu awal.

Jimin sedikit panik dan takut. Tidak tahu harus bagaimana. Jimin teringat hal yang Rijiin kata padanga beberapa minit lepas, tentang kunci dan penjara.

"Jiin, Hyuna, beritahuku dimana penjara di alam ini." Jimin berkata sangat pelan, tetapi dapat didengari oleh Rijiin dan Hyuna, tetapi tidak untuk Jaeyeon.

"sedikit jauh dari sini. Oppa buat saja apa apa untuk bawa nya kesana."

"mengapa kau tidak membantu ku?"

"masa untuk berhubung denganmu tinggal 20 saat."

"mwo? j-jangan lah kalian!"

"pancing dia cepat oppa! tinggal 13 saat ini."

"K-kau siapa?" Tanya Jimin kearah Jaeyeon.

"aku? Ck. kau tau siapa aku." ucap Jaeyeon jengah.

"lagi oppa. 7 saat."

Jimin panik. "K-kau Shin J-jaeyeon?"

"ck, tahu pun."

"oppa! 0 saat."

Jimin kaget, dia tidak mendengar suara Rijiin dan Hyuna lagi. Kini, dia benar benar keseorangan.

"a-apa maumu dariku?" Jimin tanya hati hati sambil berjalan dengan pelan ke arah mayat Rijiin dan Hyuna.

Jaeyeon menyeringai membuat Jimin heran, tetapi kemudian Jimin turut menyeringai.

Jaeyeon tahu tujuan Jimin ke sini, Jaeyeon tahu Jimin membantu siapa. Jaeyeon tahu segala galanya. Hanya satu saja yang dia tidak tahu- rencana yang Jimin susun, sendirian.

Jimin tahu apa yang ada di otak Jaeyeon. Jimin tahu Jaeyeon sudah tahu apa tujuannya ke sini. Sebab itu Jimin menyusun rencana baru, tanpa bantuan Rijiin dan Hyuna tentu saja.

"apa mauku? biar soalan itu balik padamu. apa maumu di dunia gelap ini Park." Jaeyeon berkata sambil sedekap dada.

Jimin menghentikan langkahnya. "Mauku? aku rasa kau sudah tau apa mauku. iya kan Shin?" Jimin tidak segan untuk tidak hormat pada pria tua kurang ajar ini.

"kau datang ke sini dengan bantuan dua bocah perempuan sialan itu? ck, yang benar saja Park."

Jimin tersenyum.

"kau anti ya sama Rijiin dan Hyuna sampai menyuruh Encik Park membunuh anak nya sendiri? atau harus ku panggil, psycho?"

Jaeyeon mengeraskan rahangnya. Jaeyeon pikir Jimin seorang yang akan takut dengannya tapi tekaan nya salah, Jimin bahkan sebaliknya.

"kau diam Park. kau tidak tau apa apa." Jaeyeon berucap dengan nada marah.

"oh jadi nya kau ini memang psycho? membunuh orang yang tidak bersalah hanya untuk kesenangan dirimu sendiri?" Jimin kembali memancing Jaeyeon.

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now