• part 13 •

95 23 0
                                    

haluuuuu!

"baiklah- buka portal sekarang."

"aish oppa! gausah buru buru dulu." cegah Hyuna.

"lohhhh asjdkskskskksks mengapa? aku gamau teman temanku menjadi korban!"

"oppa harus tau, siapa sebenarnya sosok jahat itu."

"pokoknya cerita sekarang sebelum terlambat."

"baiklah."

>> skip aja jika gamau tau kisahnya sosok jahat itu muncul, Jimin mau tau kok :)<<

11 tahun lalu, Encik Park, iaitu ayah kepada Hyuna dan Rijiin, membeli rumah ini pada seorang pria berumur 47 tahun, yang merupakan orang yang membina rumah ini.

Pria tersebut dengan senang hati menjual rumah ini pada Encik Park, tetapi ada satu syarat yang membuat mereka sekeluarga mengernyit.

"anda adalah pemilik rumah ini, tetapi saya nasihatkan supaya jangan sesekali masuk ke ruangan di hujung lorong itu ya? itu ruang pribadi saya. Jangan risau, ada pintunya dari luar jadi saya ga akan masuk ke ruangan itu dari dalam rumah anda."

Encik Park hanya mengangguk. Beberapa bulan kemudian, Encik Park dibuang dari kerja nya karena selalu ga buat kerja, sering datang lewat, dan ia seorang kaki judi.

Encik Park marah ketika dibuang kerja. Jadinya malam dimana ia dibuang kerja, dia menuju ke tempat berjudinya bagi mendapatkan uang untuk keperluannya sendiri, bukan untuk keluarganya.

Tetapi Encik Park kalah dalam judi pada malam itu. Dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan marah. Anak anaknya serta isterinya tau jika Encik Park dalam keadaan mabuk, jadinya mereka hanya berdiam diri di ruang tamu.

Encik Park menjeling ke arah keluarganya di ruang tamu. Berjalan menuju tangga, tetapi matanya menangkap ruangan yang pintunya bercat merah di hujung lorong sana, membuat dia menyeringai, rasa ingin tahu kuat ya pria tua ini.

Encik Park berjalan menuju ke pintu itu, tetapi anaknya, Rijiin menasihati ayahnya agar tidak ke sana. "appa, jangan kesana. Kita telah membuat perjanjian deng-"

"DIAM KAU SIALAN!" sela Encik Park begitu saja ga mau mendengar nasihat anaknya.

Encik Park berjalan menuju ke pintu bercat merah itu kemudian mahu membukanya. Tetapi berkunci. Encik Park berjalan semula ke arah keluarganya di ruang tamu dan memaksa isterinya berdiri.

"Dimana kau sorokkan kunci kamar di hujung sana?! beri padaku sekarang!"

"Tidak! aku ga akan beri padamu! tetapi perjanjian- akh!"

Encik Park mencekik isterinya. Sontak membuat kedua anaknya bangun dan berusaha melepaskan tangan appa mereka di leher eomma nya.

"lepaskan eomma, appa sialan!" ujar Rijiin sambil berusaha melepaskan cengkaman appanya.

"BERI AKU KUNCINYA!!"

Hyuna ga tahan, lantas Hyuna menyepak 'privasi' ayahnya dengan sangat kencang. Encik Park mengerang kesakitan lalu Hyuna dan Rijiin membawa eomma mereka ke kamar mereka, meninggalkan appa mereka yang kesakitan.

"argh ini sakit- tetapi, ck. bodoh. kuncinya aku dapat HAHAHHA." iya, Encik Park dapat kuncinya ketika mencekik isterinya.

Encik Park berjalan ke ruangan itu lalu membuka pintunya. Memasuki ruangan yang dilarang itu dengan tidak rasa bersalah.

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now