• part 15 •

89 25 0
                                    

haihaihai!

Rijiin dan Hyuna sebenarnya tidak berapa pasti tentang hal ini. Mereka hanya kata apa yang mereka tahu setelah 7 tahun terperangkap di dalam rumah itu. Mereka tidak mau memberi tahu Jimin, takut Jimin ga mau end kan semua ini.

Ketika Jimin keluar sebentar dari ruangan itu dan menuju ke dapur untuk minum segelas air, Hyuna dan Rijiin berpandangan.

"Jiin, kau yakin ini betul? kita bahkan hanya menebak jika ini akan berhasil." Hyuna bertanya dengan resah kepada kakaknya.

"aku juga ga tau sih. tapinya kita harus cuba, kita sudah mencari cara untuk keluar dari penjara sialan ini selama 7 tahun. kurasa ini tepat." Rijiin berkata sambil memainkan jarinya gugup.

"Jika Jimin oppa menjadi korban- bagaimana ya? aku takut sosok tak guna itu meng apa apakan Jimin oppa." Hyuna berkata demikian membuat keadaan hening seketika.

"gak ah, ga mungkin. Jimin oppa mampu laluinya-"

"hey kalian bicarakan ku ya? aku mendengar namaku disebut sebut tadi." Jimin tiba tiba datang setelah meminum air.

Rijiin dan Hyuna tertawa canggung. "iya, kami cuma kata yang Jimin oppa tidak tampan ditambah pendek." Hyuna bohong, padahal mereka membicarakan hal yang mereka ga pasti- resiko besar yang bisa membuat Jimin menjadi korban.

"aku tampan dan aku tidak pendek!"

"yaudah, siapkan dirimu oppa. kami akan mengadakan ritualnya di pojok dinding sana." Rijiin dan Hyuna berlalu pergi ke hujung ruangan untuk membuka portal.

Jimin sedang bergerak ke sana sini seperti mencari sesuatu. "Em, kalian ada nampak ponsel ku? dompet ku juga ga ada. Dimana ya?"

Riijin dan Hyuna menghela nafas malas, terlalu bosan dengan sikap Jimin yang lupa jika dia sedang koma.

"tentu saja pada dirimu di ranjang rumah sakit, dasar." Hyuna menjawab ketus lalu sambung dengan kegiatannya.

"Memangnya aku- oh ya, aku kan koma haha."

"kalian."

"ya?" ucap Hyuna dan Rijiin serentak tanpa melihat ke arah Jimin, sebok mengurusi hal ritual.

"boleh aku lihat keadaan diriku di rumah sakit?"

jderrrr!

"em-itu.."

"mengapa? memangnya ga bisa ya?"

Rijiin menghela nafasnya. "bukan ga bisa tapi- resiko besar oppa. kau takkan ngerti."

"memang apa yang aku ga ngerti? ayolah hanya sebentar saja."

"oppa! ga bisa! oppa harus ke portal ini juga. Kami sudah separuh jalan untuk ritual ini sih, menyebalkan banget deh." Hyuna menjawab kesal lalu menyiapkan 50% lagi ritual nya.

"huft baiklah baiklah. menyebalkan saja hantu dua orang ini."

"kami mendengarnya oppa sialan." jawab Rijiin dan Hyuna serentak.

•••

"akhirnya, ayo oppa duduk di sini, kami mau mulakan ritualnya." Rijiin menyuruh Jimin duduk membentuk bulatan dengan mereka.

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now