BAGAS?

312 19 4
                                    

Sudah dua bulan difa menjadi anak kelas sebelas di SMA yang berada di ibu kota

dan tidak dapat di pungkiri kalau difa menjadi gadis cantik nan manis

dania selalu memberikan anaknya penjelasan tentang cara berteman, difa faham maksud mamanya, tetapi sejauh ini belum ada yang benci atau tidak suka dengan difa

"difa, di depan ada kak bagas" ucap salah satu teman difa

"kak bagas?ngapain?"

"iya, kak bagas anak 12 ipa, kalo ngapain, gue gak tau, di nyuruh gua manggil lu doang, lu lagi deket sama dia" ucap temannya ingin tahu

"ah? Engga, gak deket" ucap difa jujur

difa bingung, gak biasa kak bagas memanggilnya fikir difa

"kak bagas ngapain nyariin lu dif?" Tanya raya salah satu sahabat difa

"gak tau ray gua juga" ucap difa sambil mengintip dari horden

"dari pada lu ngintip ngintip gak jelas, mending temuin deh" ucap raya

"yaudah, gua keluar" ucap difa terpaksa

saat ini dikelas difa sedang tidak ada guru

"kenapa kak?" Ucap difa

"Nanti ketemuan di kantin ya" ucap bagas yang langsung ke intinya

difa dengan sigap mencari alasan

"ehmm, maaf kak, gua---guaa gak ke kantin" ucap difa sambil melihat ke arah lain

"kenapa?"

"Karna gua bawa bekel, makanan mama gua lebih enak dari pada makanan kantin" ucap difa

'alasan yang pas' batin difa

"ohh yaudah, memang waktunya belum tepat kali ya" ucap bagas, dan membuat difa mengerutkan keningnya

"i-iyaa, waktunya belum pas" ucap difa mengikuti perkataan bagas, walaupun ia bingung dengan perkataan bagas

kalo difa boleh jujur, dia tidak mengerti apa yang di ucapkan bagas, ia bilang seperti itu agar bagas cepat-cepat pergi.

karna difa tidak mau ada orang yang melihatnya sedang berbincang dengan salah satu cowok yang di incar se-antero sekolah

eitss.. kecuali difa

"Yaudah gua duluan ya dif" ucap bagas yang ingin memegang puncak kepala difa tetapi dihindari oleh difa

"eh?, lu mau ngapain kak?"

"Engga, yaudah gua ke kelas" ucap bagas yang langsung menarik tangannya lagi dan di anggukan oleh difa

akhirnya difa bisa bernafas lega, ia melirik ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada orang yang melihat.

"Hufftt"

akhirnya difa memasuki ke kelas

"apa katanya dif?" Tanya sandrina sahabat difa

"dia ngajak gua ketemuan di kantin" ucap difa

"Tuhh kan bener, dia mau id line lu dif" ucap sandrina

"kok lu tau san?" Tanya raya

"nih"

Akhirnya sandrina memberikan room chatnya dengan bagas

bagas marcelo wijaya

sandrina ardi wijaya

Lengkap amat manggil nama gua

Ada apa nihh??

bagi kontak difa dong

gua gak jualan kontak

Et dah -_-

bagi napa san

Minta langsung lah sama difanya

susah dia

gak kaya mantan mantan gua yang gampang gua dimintain id linenya

yeehhh-_ usaha sendiri!!

Hehh, difa bukan cabe cabean kaya mantan lu ya!!

Yaudah iyaa..

besok gua mau ajak dia ke kantin

terus gua minta

doain semoga dikasih

Serius lu minta doa gua?

iya

bakal sia sia doa gua

kampret lu san

__________

"kok lu bisa deket sama kak bagas?" Tanya difa

"dia kakak sepupu gua" ucap sandrina

"kok lu gak bilang, kalo kak bagas kakak sepupu lu?" Tanya raya

"lu gak nanya" ucap sandrina

"Iya juga sih"

sandrina memutar bola matanya malas

"Kak bagas suka sama lu, dif" ucap raya

"Hm"

"hm doang?" ucap raya bingung

"ya gua harus gimana?" Tanya difa

"lu gak seneng?" tanya raya lagi

"Engga ray" ucap difa

"menurut lu pada gua harus gimana?" Tanya difa kepada kedua sahabatnya

"Ya lu b ajah dif" ucap sandrina

"okee"

"Kalo lu gak mau gua mau kok jadi sampah cowo cowo lu" ucap raya

"yeehh, dasar ganjen" ucap sandrina

"Gua tau kenapa lu gak suka sama kak bagas" ucap raya

"kenapa?"

"Karna lu udah suka sama si jungkok jungkok itu kan" ucap raya yang tau idola difa

"bisa kecilin gak suara lu?, disini yang suka sama jungkok banyak, nanti gua dikeroyok, karna gua pendatang baru" ucap difa sambil berbisik ke arah raya

----------------

Makasih sudah baca cerita difa bagian 1

Gimana bagian satunya?

Vote dan komen kalian membuat ku menjadi semangat untuk update

My Story.My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang