RUANG OSIS

60 9 1
                                    

Saat ini sekolah difa sedang ramai dengan anak anak sekolah lain untuk menonton pertandingan basket

difa sekarang sudah selesai dengan tugasnya, ia sudah mengabsen siswa siswa dari sekolah lain yang ikut pertandingan basket

sekarang saatnya sekolahnya melawan sekolah Pelita harapan 2

difa dan kedua temannya menonton dengan serius dan sesekali mensuport team sekolahnya

"Ayokkkk kak" teriak difa saat melihat derlo yang mendapat bola

"Bahagia banget lu" ucap velly sinis dan berdiri di sebelah difa

"emang gak boleh gua semangatin sekolah gua?" Tanya difa

"yang jadi pertanyaan gua itu semangatin sekolah atau semangatin ketos?" Tanya velly sambil melihat sinis ke arah difa

Difa mengangkat sebelah bibirnya "menurut lu gua harus semangatin yang mana?" Tanya difa dengan tersenyum devil

"gua nanya itu dijawab, bukan balik nanya!!" ucap velly sambil mencengram lengan difa

"gak semua pertanyaan harus di jawab" ucap difa sambil menghentakan tangan velly yang berada di lengannya

Akhirnya difa dan kedua sahabatnya pergi dari kerumunan orang yang menonton pertandingan basket, dan menuju koridor kelasnya

"kita nonton dari sini ajah" ucap difa

"iyaa.. kalo tadi lu gak pergi, pasti anak anak bukannya nonton basket malah nontonin orang adu bacot" ucap sandrina sambil menatap difa yang sedang memerhatikan anak anak basket

----------

akhirnya pertandingan basket pun usai dan semua anak diperbolehkan pulang.

Bippbipp

"tunggu" ucap difa saat merasakan ada getaran di saku roknya

line
derlo mengirim pesan

"kak derlo" ucap difa saat melihat notif hpnya

"yaudah baca" ucap sandrina

"duduk duluu" ucap raya yang melihat tempat duduk kosong di koridor lantai satu

derlo

difa, bisa ke ruang osis, gua mau liat absennya

"astagaa" ucap difa sambil menepuk pelan jidatnya

"Kenapa?" Tanya kedua temannya bersamaan

"gua lupa ngasih absennya ke kak derlo" ucap difa

"gua kasih dulu ya, kalian pulang duluan ajah" ucap difa sambil berjalan meninggalkan sandrina dan raya

Difa berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi karna semua siswa sudah pulang sedari tadi

akhirnya difa sampai di depan ruang osis, tetapi ia hanya menatap pintu putih di depannya, ia ragu untuk mengetuk pintu

Akhirnya setelah ia menguatkan jiwa dan raganya difa perlahan mengangkat tangannya ingin mengetuk pintu

belum lagi tangan difa sampai di pintu, ia sudah dikagetkan dengan kedatangan bagas

"difa" panggil bagas

difa yang mendengar namanya terpanggil terpelojak kaget

"ishh, ngagetin" ucap difa sambil memegang dadanya yang berdetak kencang

Bagas hanya terkekeh kecil "ngapain disini?" Tanya bagas

"Mau ngasih map absen ke kak derlo" ucap difa dan dianggukan oleh bagas

"lu sendiri ngapain ke ruang osis?" Tanya difa sedikit jutek

"gua pengurus osis" ucap bagas dan membuat wajah jutek difa menjadi wajah menahan malu

"oohh.. iyaa" ucap difa salah tingkah, ia malu sekali sudah bertanya seperti itu dengan wajah yang sedikit jutek

"ehmm.. lu mau masuk kan?" Tanya difa mengalihkan ucapannya

"iya, anggota osis mau ada rapat" ucap bagas

"ohh, baguss dehh, titip ini buat kak derlo, bilang dari gua, difaryl" ucap difa sambil memberikan map itu ke tangan bagas dan pergi meninggalkan bagas dengan wajah tak bisa diartikan

"eh?!. Bener bener" ucap bagas sambil menggeleng melihat sifat difa

-----------------

jangan lupa vote dan komen yaa...

sebanyak banyaknya 

aku akan update setiap hari kalau kalian memberikan aku vote dan komen.

My Story.My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang