Difa yang sedang menonton film kesukaannya itu sedikit tersentak karna hpnya yang berbunyi
"angkat dulu" ucap gabi
"okee" ucap difa lesu, pasalnya ini episode yang difa tunggu tunggu, dan tidak mau sampai ada yang ketinggalan
'kak derlo?' Batin difa
"halo" ucap difa
"difa maaf ganggu" ucap derlo basa basi
"Iya kak gak masalah"
"Gua suka sama lu"
"hah?!" Ucap difa tak percaya
"Dare, tapi beneran"
"hah?" Difa tak mengerti
"Good night dif" derlo langsung saja mematikan hpnya secara sepihak, dan membuat difa bingung tak karuan
difa masih memikirkan perkataan derlo
Difa menggelengkan palanya dengan wajah bingung
"udah kan?, ayok cepet lanjut nonton" ucap gabi membuyarkan lamunan difa
akhirnya difa teringat filmnya dan langsung saja berjalan mendekati gabi
*******
Pagi yang cerah pun datang membawa sinar matahari yang dengan sengaja masuk ke dalam kamar difa
difa terbangun karna hpnya yang berbunyi
kenapa akhir-akhir ini banyak yang menelfonnya sih? - pikir difa
"halo, kenapa?"
"bangunn.. difaa udah siang"
"iya ray"
"main kuy di rumah sandrina"
"Sekarang banget?"
"Menurut L?"
"Yaudah, gua siap siap duluu, wooahh"
"ishh gilaa bauu banget"
"enak ajah, emang gua kaya lu" canda difa
"hahaha, yaudah GC!"
"Aisshh" desis difa karna suara raya yang terlalu keras di telinganya
akhirnya telfon dimatikan secara sepihak oleh difa
difa bangun dari tidurnya merenggangkan badan badannya dan pergi ke kamar mandi
*******
"Mah.. difa izin main di rumah sandrina ya?"
"Pulangnya jangan malem malem" ucap dania memperingati
"iya mah" ucap dania dan di salimkan oleh difa
setelah itu difa naik ke dalam mobilnya yang disupiri oleh pak firan-supir barunya
Supir lamanya sudah tidak bekerja lagi di karenakan sudah lanjut usia dan sudah tidak kuat lagi
LINE
Raya lemot
Gw otw
Ke rumah gua dulu
yayaya
Akhirnya tidak ada percakapan di antara difa dan raya, difa memasangkan earphonenya dan memilih mendengarkan musik
setelah 25 menit lamanya karna jalanan sedikit padat akhirnya difa sampai di pekarangan rumah raya
"nanti jemputnya di rumah sandrina ajah ya pak" tutur difa
"iya non"
akhirnya difa memasuki rumah besar itu, dan melihat beberapa mobil di depan rumah sahabatnya ini
'ada acara?' Batin difa
akhirnya difa yang tak enak masuk pun lebih memilih menelfon raya
"rumah lu kok rame?" Tanya difa saat raya mengangkat telfonnya
"rame apaan sihh.., sepi banget gini"
"jangan boong, ini ada lima mobil di luar" ucap difa
"difa, mending lu masuk.., gak usah halu di luar"
"halu dari mana gilaa, jemput gua sini" ucap difa
"kaga ada orang di rumah gua, gc masuk!" Ucap raya ngegas
"mending lu keluar jemput gua di teras, dari pada gua pulang lagi" ancam difa
"yaudah iyaahh.. gua keluar" ucap raya mengalah
difa menunggu di teras sendiri sambil melihat ibu ibu paruh baya yang menyiram tanaman
"Temannya non raya ya?" Tanya ibu itu
"iyaa"
"masuk ajah" ucapnya
"gak apa, saya tunggu di sini ajah" ucap difa
"yukk langsung berangkat ajah" ucap raya langsung menarik tangan difa
"Rayaa.. mau kemana?"
Difa menengok ke arah sumber suara yang menanyakan raya, tetapi tidak di respon oleh raya
Difa melihat seorang perempuan muda, cukup cantik, mungkin umurnya kurang lebih 25 sampai 26 itu yang bisa difa lihat dari wajahnya
Raya masih setia menarik tangan difa sampai di mobil
difa masuk dan duduk di kursi depan
difa masih setia melihat wanita cantik itu yang sedang melambaikan tangannya meminta raya kembali
"siapa dia?" Tanya difa
"Calon istri papa gua" ucap raya datar
"muda banget" ucap difa
Raya hanya mengangkat bahunya tak tahu
akhirnya mereka membelah jalanan jakarta
________________________
Jangan lupa vote komenn
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story.My Life ✔
Teen FictionSELESAI!! Belum revisi!! Difaryl miracle mahardika, seorang gadis manis yang selalu mencari jalan keluar untuk percintaanya yang begitu rumit bisa-bisanya dua orang sekaligus masuk ke dalam percintaan difa dan itu membuat difa sangat amat bingung a...