02

36.1K 932 31
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

Pulang sekolah, renata naik bus seperti hari-hari biasanya. Dia turun di halte dan berjalan sedikit memasuki area pasar. Tujuannya kesana adalah untuk membantu sang ayah yang notabenya penjual mie ayam.

"sore yah"

Setelah menyapa fahri, renata bergegas menyimpan tasnya dan dengan cepat membantu ayahnya menyiapkan pesanan.

"kamu ganti baju dulu nak, nanti baju kamu kotor"titah fahri sebari menggodok mie dan capcay

"nanti yah, mau bantuin ayah dulu"

Setiap hari sepulang sekolah, ia suka membantu ayahnya untuk biaya tambahan sekolah seperti, beli buku dan jejelan kalau sekiranya ada patungan kelompok.

"awas baju kamu kotor ya"was was ayah renata karena dia sedikit susah membeli seragam anaknya

Renata hanya tersenyum sebari mengangguk lalu mengantarkan beberapa pesanan ke meja.

"silahkan"

"eh kamu sekolah di tiffin ya?"

"iya kak"

"wahh hebat ya bisa sekolah di sekolah yang elite. Ayah kamu pasti bangga kamu sekolah disana"puji pelanggan

"hehe silahkan di nikmati mie ayam ayah saya"

Para pelanggan mulai berangsur pergi, renata mengganti seragamnya agar tidak kotor. Tepat jam tujuh malam, warung ayahnya di tutup dan mereka melanjutkan jualan mie'nya secara keliling sambil pulang ke rumah.

Jika ditanya apakah renata malu punya ayah penjual makanan gerobak? Jawabannya tidak. Dia justru sangat bangga punya ayah dan ibu seperti mereka.

"mie ayam!"panggil pelanggan

Renata dan ayahnya berhenti di jalan dekat taman dan pelanggan mulai berdatangan. Tak lama, saat renata membungkus mie ayam. Mobil mewah melintas dengan kencang, tapi lima detik kemudian, mobil itu bergerak mundur dan berhenti di depan gerobak ayah renata.

TINN TIIIIN

klakson mobil terdengar nyaring lalu, atap mobilnya terbuka bak robot. Renata hanya menyaut 'iya iya' saat mendengar klakson tanpa menoleh karena fokus membungkus mie ayam pelanggan lain.

Terlihat seorang pria remaja yang menggunakan kacamata gaya saat mobil itu terbuka sempurna.

"WOY MIE AYAM"teriaknya

"BIKININ 100"lanjutnya

"hah iy-"

Mata renata membulat kala yang menlakson dari tadi adalah erlan. Dirasa selesai mengurusi pelanggannya, mereka berhamburan pergi dengan kantung plastik masing-masing.

"mie'nya sisa sepuluh. Kamu tanya ya ren"ucap ayahnya seraya membersihkan__

(apa ya namanya😅 tau kan kalian kalo bikin mie ayam/bakso nahh setelah bikin kan mamangnya suka bersihin alas bekas pembuatan pesanan)

Erlan & RenataWhere stories live. Discover now