07

28K 720 31
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

Pagi ini, renata sudah siap dengan seragam dan alat sekolahnya.

Niatnya renata gak akan masuk sekolah karena takut, tapi dia masih mengingat perjuangan ayahnya.

Renata pernah bilang, dia masuk sekolah karena beasiswa. Iya benar. Tapi cuma gratis pendaftaran, uang perlatan buat praktek+buku, dan spp lima bulan setiap tahunnya. Seragam sekolah beda lagi.

TIIN TIIN

Renata melihat ke si pengendara motor yang menlaksonnya barusan.

"dika?"

"hey, mau bareng?"

"tidak usah, aku akan naik angkutan umum"

"tidak papa, ayo naik"

"tidak, terima kasih dika"

"gw udah di sini. Mending naik yuk!"

"haah baiklah"

Dika tersenyum dan memberikan helm pada renata. Pria itu sengaja membawa helm dua karena ingin menjemput renata.

••

BRUUM BRUUUM

Suara kenalpot yang di gerung gerung dika saat akan berhenti di parkiran mengundang banyak sorot mata.

Renata turun dari motor dika dan tepat saat itu, mobil erlan datang bersama rombongannya.

"makasih ya dika"

"sebagai tanda terima kasihnya, lo pulang bareng gw ya"

"tapi nan-"

"gak papa, itung-itung lo bilang makasih. Ayo ke kelas"

Renata mengangguk dan seketika matanya melihat mata tajam erlan. Seolah dia berkata 'jangan dekat-dekat dengannya'

Tapi renata tepiskan hal negatif itu. Ia melanjutkan langkahnya bersama dika di sisinya menuju kelas. Bukan, dika hanya melewati kelas renata. Jadi bareng.

"sampai jumpa di waktu pulang ren, byee"

"hm__byee"

"renata! Gutten morgen"

"pagi juga rose, yuk masuk"

"semalam kamu minta nomor guru kesiswaan untuk apa?"tanya renata setelah mereka sampai di bangku

"aku mau batalin kemping. Aku wa kamu tapi gak aktif aktif"

"maaf ya, sore itu aku langsung tiduran dan baru buka hp pagi ini"

"gak papa kok"

"kamu gak Usah batalin kempingnya__aku ikut juga"

"eh beneran?"renata mengangguk dan roselina langsung senang

Erlan & RenataTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon