Erlan & Renata

32

SELAMAT MEMBACA🧡

Seperti biasa. Hana selalu berada di mansion ini.

Tapi yang membuat renata kesal adalah, orang tuanya juga ada.

Dan sekarang, orang tua hana meminta shila untuk menyingkirkan renata dari status istri erlan.

Hello!! Hana makan saja harus di ambilkan pelayan. Gimana mau jadi istri erlan?

Wajah hana terus cemberut dan mempergunakan kehamilannya sebagai tameng kalau ada sesuatu.

"saya mau, pernikahannya di percepat!"tekan david

"saya setuju"timpal mamah hana

"setiap malam, anak saya mengeluh karena perutnya selalu kram"

"lantas saya bisa apa? Keputusan ada pada erlan"balas shila

Justin yang sedari tadi diam menurunkan kakinya dan duduk tegap.

"sebutkan saja berapa. Saya akan berikan"ujarnya

David dan istrinya saling pandang. Tapi, hana malah kembali sesenggukan dan memeluk ibunya.

"anda pikir kami apa? Pengemis? Kami hanya ingin anak anda dengan segera menikahi anak saya!"

"satu perusahaan?"tanya justin dan david menaikan alisnya

"apa maksud kamu justin! Mereka hanya meminta pertanggung jawaban erlan. Tolong sopan"sela shila

"kau tidak tau apa-"

"kau yang tidak tau!"desis shila dan justin membuang nafasnya

Sedangkan di lantai atas, renata mendengarkan semuanya.

Tak lama, erlan datang dengan secangkir cokelat panas lalu ikut duduk di sofa.

"kamu harus terima. Kalau pun aku pergi, kamu harus ikhlas"

"jangan ngaco!"

"dari awal, aku emang gak pantes buat kamu. Aku bukan wanita yang sempurna. Kasihan juga mamah kamu yang ingin punya cucu. Dan sekarang, ada hana"

"gak ada yang bisa gantiin lo di sini. Gak ada!"

"tapi kamu gak dengar? Kalau kandungannya lemah, kamu bisa apa? Apa kamu tega kehilangan dia seperti aku kehilangannya dulu?"

"bukan itu maksud gw, tapi___"

"tapi__?"

••

"renata! Renata tunggu dulu!"

Renata terus menuruni tangga dengan tas sekolahnya.

Tidak ada yang harus di bawa dari sini selain dirinya dan tas sekolahnya.

"renata!"

Erlan terus mencegah renata yang akan keluar mansion sampai mengundang perhatian para orang di bawah.