17+
#2 in Girlfriend (02/06/20)-(10/06/20)
#3 in Girlfriend (10/06/20)-(15/06/20)
#1 in 17 (2/07/20)-(05/07/20)
"jangan salahkan aku renata. Salahkanlah takdir yang membuatku enggan melepaskanmu"
-ERLAN P.L
"aku ingin berlari darimu dan takdir, tapi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Erlan baru sadar sepuluh menit setelah kepergian angga.
Dia baru ingat kalau dirinya akan menjemput renata. Erlan bergegas membersihkan diri dan memakai seragamnya.
Erlan melirik jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul 06.47
Dia yakin renata sudah berangkat ke sekolah karena takut telat dan mengira dirinya tak akan sekolah.
Jadi, erlan bergegas menuju sekolah, bukan rumah renata. Lalu dia menunggu renata di halte bus yang biasa di gunakan.
Dan benar saja, renata datang setelah melambai ke orang dalam bus.
Erlan tidak bisa melihatnya karena dia tidak berhenti tepat di halte, agak jauh dikit.
"sorry telat. Tadi siapa?"
"eh? Ouhh teman aku"
"oh"
Renata mengangguk lalu kembali berjalan menuju gerbang dengan erlan di sampingnya.
"kamu gak bawa motor?"
"udah ada di parkiran"
"ohh"
Saat memasuki area sekolah, hatinya sedikit senang karena sudah beberapa hari semenjak kejadian tentang keburukan aluna dan memfitnah dirinya, murid sekolah tidak lagi mengoloknya.
Tidak tahu kalau di belakang. Walalupun tidak terang-terangan mengolok dirinya, tapi tatapan mereka masih ada yang sama.
Entah itu pandangan apa, yang jelas pasti kekesalan karena renata dekat sama erlan.
Kalau saja renata bukan temannya raquell, mungkin sudah di bully oleh fans erlan secara keji.
••
"tumben gak sama rose?"
"eh, dika. Tadi rose ke toilet"
"ehmmm mau ke kantin? Bareng yuk"
"i-itu aku-"
"lo gak usah deketin renata lagi"
Dika menoleh ke belakang, dia melihat erlan berjalan memghampiri renata dan menatap dirinya tajam.
"jangan caper lagi"tekan erlan
"lo siapanya?"
"gw pacarnya. Dan gw gak mau baku hantam sama sepupu temen gw sendiri. Jadi, bisa gak lo jauh-jauh dari pacar gw?"ucapnya dengan tegas
Dika tak membalasnya, dia hanya menatap mereka bergantian dan pergi meninggalkannya dengan santai walaupun ada rasa kesal.
"gw udah hantar beberapa skin care, make-up dan alat-alat kecantikan. Gw gak mau tau, lo harus pake itu semua secara rutin. Setiap hari kalau bisa. Tanya raquell kalau lo gak tau caranya"
