24

24.7K 661 96
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

"erlan aku mohon lepasin aku hiks kalau kamu gak mau anak ini gak papa! Aku bakal urus dia sendiri, tolong lepasin aku lan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"erlan aku mohon lepasin aku hiks kalau kamu gak mau anak ini gak papa! Aku bakal urus dia sendiri, tolong lepasin aku lan. Aku yang nanggung semuanya. Erlan!"

"peralatannya sudah siap. Di aborsi atau tidak?"tanya wanita paruh baya itu

"nggak! Aku gak mau. Tolong lepaskan! Hiks"sambil menarik-narik tangan dan kakinya supaya terlepas

"lanjutkan"ujar erlan dengan pelan tanpa menoleh

"erlan"renata menatap tak percaya tubuh pria yang memunggunginya

Wanita itu menyibakan baju seragam renata sedikit karena akan memulai ritualnya.

Renata terus mengeluarkan air matanya tanpa terisak. Dia masih tetap memandangi punggung erlan dengan tak percaya.

"BAJINGAN! SIALAN! ERLAN PENGECUT! LO MAU BUNUH ANAK LO SENDIRI BANGSAT! PRIA MACAM APA LO HAH! BANCI!! APA YANG LO LAKUIN KEKANAK-KANAKAN SIALAN! BAJINGAN. ERLAN ANJING!"

Teriakan lantang renata menggema di telinga erlan. Dia mengepalkan tangannya dengan erat sampai telapak tangannya memerah karena kukunya.

Nafasnya memburu seiring teriakan renata dan bunyi komat kamit wanita paruh baya di belakangnya.

Memejamkan matanya, erlan memutar balik tubuhnya dan matanya mebelalak terkejut.

Hampir saja pisau itu mengenai bagian tubuh renata yang sudah terbuka.

Erlan mencegatnya dengan memegang pergelangan tangan si mbah.

"saya tetep akan bayar walau gak jadi"ucap erlan dengan keringat membanjiri pelipisnya

"yakin?"erlan mengangguk kaku

Mbah itu kembali menyimpan alat-alatnya dan erlan merapihkan pakaian renata lalu melepaskan semua talinya.

Renata kembali terisak karena takut dan bersyukur erlan menghentikannya. Lalu erlan mengangkat renata setelah menaruh uang di kasur.

Renata menyembunyikan kepalanya pada dada bidang erlan dengan tangisan semakin kencang.

Erlan mendudukan renata di kursi mobilnya lalu dirinya ikut masuk di kursi kemudi.

Erlan terdiam mendengarkan isak tangis renata yang menunduk.

Dengan cepat, dia merentangkan kursi renata dan langsung memeluk wanita itu.

Erlan memeluk renata yang berada sedikit di bawahnya dengan erat.

"gw minta maaf"lirihnya

Renata tidak menjawab karena masih menangis lalu membalas pelukan erlan.

"gw nyesel bawa lo kesini"

"tolong maafin gw"bisiknya penuh penyesalan

"hiks a-aku takut hiks"isaknya

"maaf karena bikin lo takut. Maafin gw"

Erlan & RenataWhere stories live. Discover now