Erlan & Renata

28

Masalah masih menanti. Sekarang, renata hanya harus tetap tabah dan sabar ok!

Sabarlah buat kalian yang ingin renata pergi dari erlan. Santaii sister/brother

Belum saatnya##

SELAMAT MEMBACA🧡

CKIIIITTTT

BRAKK

"renata di rumah?"tanya erlan pada mamahnya

"gak ada. Bukannya sama kamu?"

Erlan berlari keluar mansionnya menuju mobil yang masih menyala lalu di kendarai lagi menuju rumah renata.

Saat akan memasuki jalan menuju rumah istrinya, ternyata jalannya di fortal karena ada hajatan.

"sial!"

Erlan mematikan mobilnya dan berlari keluar menerobos tempat hajatan guna sampai ke tempat tujuan.

Agak jauh. Erlan harus memakai kakinya untuk sampai ke sana.

JRESSSSS

Di tengah larinya, erlan menerobos derasnya hujan yang baru sampai dengan awan mendung.

Dia membelokan diri ke gang kecil supaya cepat sampai.

Tiba di rumah renata, erlan basah kuyup dengan nafas memburu karena terus berlari.

Ia berjalan menuju pintu rumah lalu di ketuk dengan keras.

TOKTOKTOK

TOKTOKTOK

CEKLEK

"astaga nak erlan!"pekik dina

"masuk nak"

"renata, kesini kan bu?"

"ganti baju dulu ya. Nanti kamu sakit"

"gak perlu bu, erlan hanya perlu renata"

"renata___dia__di kamarnya. Sebenarnya ada apa nak er? Kenapa tadi renata nangis?"

"erlan bakal cerita. Tapi tidak sekarang bu, erlan pamit ke kamar"

CEKLEK

Erlan menutup pintu kamar renata lalu duduk menyandar pada pintu dengan sbelah kaki di tekuk.

"ren"panggil erlan

Pria itu menatap renata yang sedang berbaring membelakanginya dengan masih memakai seragam.

Entah renata lagi tidur atau nggak erlan gak tahu.

"lo salah paham. Tapi___iya, ini salah gw juga__gw__minta maaf ren. Kejadiannya gak seperti apa yang lo pikirin"

Erlan sengaja tak mendekat pada wanitanya walau ia sangat ingin.

Mengingat, pakaian dia basah kuyup. Kasihan, nanti renata ikutan basah dan airnya berserakan kemana-mana.