17+
#2 in Girlfriend (02/06/20)-(10/06/20)
#3 in Girlfriend (10/06/20)-(15/06/20)
#1 in 17 (2/07/20)-(05/07/20)
"jangan salahkan aku renata. Salahkanlah takdir yang membuatku enggan melepaskanmu"
-ERLAN P.L
"aku ingin berlari darimu dan takdir, tapi...
Aku agak gak bisa bagi waktu buat belajar, kerja 2 time, waktu buat si caca.
Biasa ya kan. Kalau punya cewek behh__minta waktu gak kira2.
Dia suka ngeChat minta waktu ke gw dadakan bener. Tapi enak yang dadakan ya, gorengan aja enak dadakan. Anget.
Ya tapi dia gak salah sih, toh dia gak tahu gw penulis wattpad ++🤣 ssttt. Wajar juga kan ya kalau pasangan lo minta waktu lo buat nemenin dia. CURHAT ANJ**G wkwk.
SKIP🌠
SELAMAT MEMBACA🧡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Renata hanya diam dan memakan nasinya dengan pelan tak berselera.
Perkataan dokter masih terngiang di otaknya satu hari sebelum pulang dari rumah sakit.
Dokter bilang, renata harus menunda kehamilannya atau mau mengalami keguguran lagi dan menyebabkan hal yang tidak di inginkan terjadi.
Tapi masalahnya, apa dia harus mengkonsumsi alat kontrasepsi lagi? Bukankah itu sama saja membahayakan rahimnya, kalau terlalu lama memakai?
Dan erlan membicarakan masalah ini kepada kedua orang tuanya yang semakin membuat shila kecewa.
Padahal, kalau ingin anak ya tinggal bikin. Tapi shila mungkin sudah malu karena umurnya yang sudah mau kepala empat.
Bahkan, di umurnya yang tiga puluh sembilan itu sudah tidak bisa lagi mempunyai anak.
Tidak, maksudnya, mungkin cuma 10% untuk bisa hamil.
••
PLAKK
Suara nyaring datang dari seorang pria dewasa yang tengah mendaratkan telapak tangannya ke pipi sang pemuda dengan keras.
Pemuda itu kembali terjatuh dan sedikit meringis lalu membuang ludahnya dengan kasar saat lidahnya merasakan darah mengalir dalam sudut bibirnya.
Dia terkekeh sinis lalu kembali bangkit.
Duduk dengan sebelah kaki di tekuk, dia menyerka debu di bahunya.
"Ini belum seberapa! Saya mau. Anak anda tanggung jawab"desis pria paruh baya
"kau__memperkosa hana?"tanya justin memastikan
"sudah erlan bilang, erlan gak memperkosa dia"
Erlan memalingkan pandangannya ke arah gading davidson, ayah hana.
"saya hanya menuruti apa yang di inginkan anak anda Mr. Davidson. Apa salah saya?"ujarnya dengan tenang
"terus, saya harus percaya pada ucapanmu di bandingkan kondisi anak saya yang terbaring di rumah sakit!!"
