17+
#2 in Girlfriend (02/06/20)-(10/06/20)
#3 in Girlfriend (10/06/20)-(15/06/20)
#1 in 17 (2/07/20)-(05/07/20)
"jangan salahkan aku renata. Salahkanlah takdir yang membuatku enggan melepaskanmu"
-ERLAN P.L
"aku ingin berlari darimu dan takdir, tapi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saat jam istirahat, roselina mengajak renata ke kantin biasa. Awalnya renata baik-baik saja, tapi saat sean membawa geng-nya duduk bersama di meja roselina, renata menundukan wajahnya lesu.
Di hadapan renata, erlan duduk berdua dengan luna, kekasihnya. Bahkan duduk-nya pun sangat dekat sampai tak ada jarak.
Menepis segala hal, renata sedikit sadar akan posisinya. Dia hanyalah gadis miskin yang tidak pantas menjalin hubungan dengan orang seperti erlan.
"ngapain si kamu semua duduk di sini? Kursi masih banyak"protes roselina pada sean dkk.
"hak kita lah. Sekolah juga punya gw"
"siapa?"tanya luna pada erlan
"dia roselina de Raquell"bisik erlan
Muka luna langsung tercengang mendengar jawaban erlan.
Pantes, gw merasa gak asing sama tu muka. Cantik banget lagi-Luna
"hai, gw luna"ucapnya sambil mengulurkan tangan pada rose
"roselina de raquell"balas rose sambil menjabat tangan luna
"tahu kok hehe, kamu__cantik ya. Operasi?"
Seketika mereka diam. Roselina juga terdiam mendengar lontaran kata dari mulut luna.
"ck, kamu tinggal di pelosok ya? Kalau iya, wajar sih__muka aku itu asli, no filt- aw awwhh sakit adeuh!"
"lihat kan? Gw cubit hidungnya sama tarik pipinya aja tetep. Cantiknya cewek gw itu natural. No make-up. Apalagi oplas"timpal sean pada luna
Awalnya luna cuma memastikan bahwa muka cantik roselina itu karena oplas tapi malah asli. Di bela sean lagi. Luna mersakan hawa malu.
"itu boob isinya balon gocengan ya lan?"tanya angga pada erlan tepatnya sih ke luna.
"wahh mata lo kurang tonjok ya? Berani lirik lagi, gw colok!"
"mau kemana ren?"tanya rose saat renata beranjak pergi
"aku mau ke toilet rose udah gak tahan nih"bohongnya
"aku ikut dehh"
"gak. Lo di sini sama gw!"cegat sean dengan tajam
Mengabaikan roselina, renata berlari menuju toilet terdekat.
Anteng di dalam bilik toilet dengan ponselnya, akhirnya renata keluar dan membasuh mukanya.
Setelah membasu muka, renata keluar toklet dan di koridor, kepala renata tiba-tiba terkena bola voli.
"Akk!"ringisnya sambil memegangi kepalanya
"eh eh sorry gw gak sengaja, sumpah"ucap seorang pria dengan perawakan tinggi
