We're Not Different Pt3

1.6K 137 19
                                    

Bisa nulis lagi yeay!

.
.
.

1 bulan setelah itu, jimin dan yoongi kabur, berusaha menjauh dari orang tua mereka, dan menyewa kontrakan murah.

Mereka tetap bisa makan, mereka bekerja.
Mereka berhenti sekolah, dan yah itu buruk.

Tapi mereka bahagia.

Dan satu hal penting lagi, mereka sudah menikah, tidak dengan pesta. Hanya menyewa penghulu murah dan menikah di kontrakan kecil mereka.

Tidak terlalu kecil, ada kamar, dapur, ruang tamu campur ruang keluarga, kamar mandi, dan gudang.

Jimin memang merindukan dan mengkhawatirkan sang mama, namun mau bagaimana lagi ia tak mau dipisah dengan yoongi.

.
.
.

Hari ini tepat hari sabtu, mereka libur dari pekerjaan mereka. Mereka tentu berniat berpelukan seharian, sambil meminum coklat panas sepertinya pas karena udara benar benar dingin akhir November ini.

Jimin bangkit dari tempat tidurnya, jalan ke dapur dan membuat dua cangkir coklat panas.

Tanpa jimin sadari yoongi sedang berada di belakang jimin, sembari menatap leher dengan noda merah keunguan.

"kau cantik"

Jimin sedikit berjengit terkejut, karena tiba tiba yoongi berada di belakangnya. Pipinya pun sedikit berwarna merah samar, malu katanya.

"ah hyung! Aku terkejut!" jimin mengerucutkam bibir tebalnya.

"berhenti memberikan ekspresi seperti itu, aku tau pantatmu pasti masih sakit"

Jimin hanya mendengus, lalu memberikan yoongi secangkir coklat panas.

Mereka berjalan ke arah ruang keluarga, hanya ada sofa lusuh dan televisi tabung. Tapi itu lebih dari cukup jika bersama orang yang disayang.

Mereka duduk di sofa, dengan memegang cangkir dan selimutan. Hangat sekali.

Mereka diam untuk beberapa saat, membiarkan pembaca berita mengoceh sendirian, tidak ada yang menonton.

Yoongi menengok ke arah jimin.

"apa hyung?"

"aku ingin mengakui rahasiaku, tapi kamu jangan marah"

"aku gak akan marah, kecuali rahasia kamu itu kamu punya simpanan" jimin terkekeh kecil, ia memang suka bercanda.

"b-bagaimana kau bisa tau?"

"apa hyung? Kau punya simpanan?"

Yoongi hanya balas mengangguk, mata jimin pun sudah memerah, air matanya pun perlahan turun.

"kenapa kau menangis hm?" yoongi mengelap air mata jimin dengan selimut.

"kan hyungie punya simpanan, jiminie jadi sedih"

"aku ada simpanan uang jim, aku menabung diam diam darimu"

"eh? Simpanan uang?"

Yoonmin Oneshot / drabbleOù les histoires vivent. Découvrez maintenant