Belum Saatnya

1.2K 123 84
                                    

Akhirnya saya hidup kembali...

.
.
.

Wajah jimin masih tampak ceria saat berjalan-jalan di taman kecil, dan mengikuti seekor kupu-kupu yang sedang terbang rendah. Tapi seorang suster yang menjaganya terlihat agak cemas, takut jika jimin pingsan karena kelelahan.

Berkali-kali suster itu memanggilnya, tetapi jimin masih asik mengejar kupu-kupu. Hari ini sudah hampir sore, tetapi jimin masih ingin bermain dengan kupu-kupu itu, terpaksa sang suster menarik tangan jimin dengan lembut dan mengajaknya kembali ke kamar.

"jiminie, ayo kita masuk.. Nanti jiminie kecapekan... Sekarang waktunya jiminie makan"

Bocah berumur 8 tahun itu pun mengangguk patuh. Perlahan suster itu membimbing jimin berjalan menuju lorong rumah sakit.

Jimin hanya berbaring di tempat tidurnya yang kecil. Di sekitar tempat tidurnya, banyak boneka dan bucket bunga tersusun rapi. Jimin masih ingin menginjak rerumputan di taman itu.

"pasti malam ini rumputnya basah karena embun" gumam jimin sembari mengerutkan jari-jari kakinya karena membayangkan dinginnya embun.

Tiba-tiba terdengar suara anak lelaki di sampingnya. Anak laki-laki yang tidak memiliki sehelai rambut pun di kepalanya itu membuka tirai putih yang menjadi sekat kamar mereka. Jimin pun menoleh.

"sudah berapa lama kamu di sini?" anak laki-laki itu bertanya dengan lembut.

"baru dua hari.. Kalau kamu?" jimin balik bertanya dengan tangan yang memilin ujung selimut, ia malu.

"aku sudah hampir sebulan dirawat" jawabnya sambil duduk di tempat jimin berbaring, jimin pun merubah posisinya menjadi duduk.

"lama sekali, kamu sakit apa?"

"entahlah, kata dokter aku sakit parah.. Bunda dan papa juga bilang begitu, padahal cuma sakit kepala aja" wajah laki-laki itu terlihat murung, "lalu kamu sakit apa?"

"sama sepertimu"

"ah iya, siapa nama kamu?"

"jimin, bisa panggil jiminie kalau mau.. Kalau kamu?"

"perkenalkan, aku yoongi" jawabnya sambil tersenyum kepada jimin.

"tadi sore aku lihat kamu bermain dengan kupu-kupu di taman, kamu menyukai kupu-kupu?"

"sangat, di rumah aku punya banyak kepompong, tapi... Aku nggak pernah berhasil merawatnya.. Ketika dia menjadi kupu-kupu yang cantik, selalu saja mati.. Padahal jiminie sudah beri perawatan yang baik" wajah jimin menyendu mengingat banyak sekali kupu-kupu yang gagal ia besarkan.

"kupu-kupu memang cantik seperti jiminie.. tapi asal kamu tahu saja, kupu-kupu hanya bisa mengepakan sayapnya selama seminggu, setelah itu dia mati" yoongi mencoba menjelaskan.

Ketika mendengar hal itu, wajah jimin tampak sedih. Pandangannya tertuju pada cermin di sampingnya. Jimin memandang keluar. Hal yang dikatakan yoongi mengingatkan jimin pada dua hari yang lalu, ketika ia mendengar percakapan kedua orang tuanya dengan seorang dokter. Saat itu jimin tidak tertidur. Tanpa mereka ketahui jimin mendengar percakapan itu.

"jadi bagaimana keadaan putra kecil saya dok?" tanya mama jimin kepada sang dokter dengan suara parau.

Lama dokter itu tak menjawab, seolah mulutnya terasa berat untuk berbicara.

Yoonmin Oneshot / drabbleWhere stories live. Discover now