Dress

1.6K 137 4
                                    

/deepbow
Terima kasih telah mampir!

.
.
.
.

Jalanan cukup ramai, terlihat seseorang berjalan di trotoar dengan rok selututnya. Baju berwarna peach terlihat menyatu dengan rok berwarna baby blue.

Ia berjalan ke arah kedai kopi, memesan red velvet dan latte lalu duduk di bangku yang dekat dengan jendela. Melihat orang orang yang berlalu lalang.

Sesekali menyesap minuman yang ia pesan sambil membaca bukunya.

Park jimin namanya, ia sangat suka dengan kehidupannya yang nyaman. Laki-laki berusia 24 tahun ini terlihat memakai anting-anting cantik.

Wig panjangnya sangat cocok dengan wajahnya yang cantik, menambah kesan feminim. Tidak banyak yang tahu bahwa jimin adalah laki-laki.

Cukup banyak pria yang menyatakan cinta pada jimin, namun tentu saja ia tolak. Atau mungkin pria-pria itu batal menyatakan cintanya karena jimin memberi tahu bahwa ia adalah seorang pria.

"sudah lama?"

Datang cross dresser lainnya.

"ah, jungkook lama sekali" jimin terlihat mengerucutkan bibirnya.

"untung aku membawa buku, kalau tidak pasti aku sudah mati kebosanan"

"hehe maaf hyung- oopsie maksudku eonni"

Jimin memutar bola matanya, untung temannya tidak berbicara keras-keras. Bisa jadi semua orang disini menganggap mereka berdua orang aneh, yah walau pada kenyataannya memang agak aneh.

Beberapa jam sudah berlalu, jungkook sudah pergi dan jimin baru ingin beranjak pulang. Ia memasukan bukunya ke dalam tas dan merapikan wignya, serta memoles bibir plumnya dengan lip balm.

"cantik deh" gumamnya riang sembari melihat pantulan dirinya di jendela.

Jimin begegas pergi, berjalan santai di trotoar sambil bersenandung. Di jalan yang jimin lewati, cukup banyak orang-orang yang melakukan busking. Ada yang menari, menyanyi, dan memainkan alat musik.

Jimin cukup tertarik dengan pemain keyboard di sebrang jalan. Kaki jimin langsung bergerak menuju pria disana.

Jari-jarinya bergerak lincah menekan tuts-tuts, kulitnya pucat seperti kekurangan darah, jangan lupakan wajahnya yang cukup tampan dan familiar.

Permainannya sangat bagus, musiknya terdengar indah. Tapi jarang orang yang menonton pertunjukannya. Mungkin kebanyakan orang lebih suka melihat tarian.

Jari-jarinya berhenti bergerak, jimin memberikan tepuk tangan yang cukup kencang. Hanya ada dua atau tiga orang yang bertepuk tangan.

Mata sipit pemain keyboard itu tak sengaja bertatapan dengan jimin. Sedikit memandang jimin lama membuat jimin merasa percaya diri.

Jimin tersenyum, sudah mengira kalau pemain keyboard itu pasti tertarik dengan dirinya. Dan pria pucat itu menghampiri jimin.

Oh jimin sekarang benar-benar sangat percaya diri, 'pasti laki-laki itu akan menyatakan perasaannya'  begitu pikir jimin.

"kau.. Jimin kan?"

Mata jimin sudah terbuka lebar, terkejut karena pria di depannya mengenalinya.

Yoonmin Oneshot / drabbleWhere stories live. Discover now