Innocent.

1.2K 122 42
                                    

Hai! Hehe..

.
.
.

.
.
.
Yoongi  yang polos pasti sangat menggemaskan.
Atau mungkin tidak...
.
.
.

Tidak ada yang tak mengenal jimin, juga dengan segala macam sifat nyelenehnya yang sialnya cukup merugikan orang-orang.
Park jimin bukan murid yang memiliki banyak teman, ia terlalu memilih teman. Musuhnya ada di mana-mana, walau di dominasi oleh wanita-wanita dengan baju kurang bahan.

Banyak yang memanggilnya jalang sekolah, park jimin tentu merasa senang menggoda guru-guru di sekolahnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa semua guru laki-laki muda sudah pernah memasukan penis mereka ke dalam lubang hangat jimin. Jimin tak perduli, toh ia merasa senang. Tak perlu menyewa orang di club, ia sudah mendapat bantuan gratis. Walaupun begitu, ia adalah murid yang cukup cerdas.

"Dasar jalang! Cukup guru aja yang kau goda! Kekasihku jangan!! Tidak punya malu dasar!"

"siapa yang suruh kekasihmu mau?" bibirnya tersenyum asimetris, "mungkin lubangmu bau, jadinya dia berselingkuh denganku"

"Dasar Park jalang jimin!" siswi itu menarik rambut jimin sekuat tenaga, berniat merontokan seluruh rambut dikepalanya hingga berubah menjadi botak.

Jimin tentu tak terima, tangan bantetnya mulai menarik rambut siswi itu. Pertengkaran itu semakin ramai dengan lengkingan mereka berdua, di tambah banyaknya murid yang datang untuk memisahkan ataupun sekedar melihat.

"Park jimin! Kim jennie! Ke ruangan saya!"

.

"ssaem.. Kim jennie duluan yang mulai, ia menarik rambut saya sampai kepala saya pusing!"

"kau juga menarik rambutku dengan kencang bodoh! Kau pikir aku tidak pusing?!"

Jimin berdiri dari bangkunya, ia mulai menggelayut manja di lengan kekar sang guru konseling.

"ssaem~ serius, aku tidak tahu apa-apa.. Ia langsung menarik rambutku~"

Jennie merotasikan matanya, jengah melihat jimin yang mulai berubah menjadi jalang di club malam.

"dasar jalang! Semua guru kau goda, murahan sekali"

"kim jennie! Saya yakin orang tuamu tidak mengajarkan anaknya berkata kasar!"

Jennie mendengus begitu mendengar sang guru yang langsung membela jimin. Ia berjalan cepat keluar pintu, tak perduli berapa poin minus yang ia dapat. Kepergian jennie membuat sang guru merasa senang. Karena, tentu saja jimin akan membayarnya dengan mulut manisnya.

Tanpa aba-aba jimin langsung membuka kancing celana sang guru dan menjatuhkan celananya. Sebelum celana dalam abu-abu itu terbuka, jimin menggosokan jemarinya di atas gundukan yang mulai mengeras itu. Geraman sang guru membuat jimin merasa hebat, karena ia dapat membuat gurunya terpancing. Begitu celana dalam itu diturunkan, penis sang guru langsung mengacung tegak di hadapan jimin.

"wow, ssaem.. Sepertinya ia bersemangat sekali" bibir tebalnya mengecup ujung penis, lalu lidahnya menjulur menjilat pelan milik sang guru dari pangkal hingga ke ujung. Tangan jimin tak lupa meremas-remas twinsball yang menggantung bebas.

Yoonmin Oneshot / drabbleWhere stories live. Discover now