The Gang Leader Couple

5.get acquainted

Bolehkah aku menyukaimu?

Tepat saat pergantian pelajaran, Aurell baru masuk kekelas.

“Lo terlambat lagi? Kok bisa masuk? Gerbang ga ditutup?” tanya Vanela bertubi-tubi.

“Gue manjat,” jawab Aurell singkat.

“Manjat lewat mana?”

“Lewat samping gedung sekolah.”

“Dimana tuh?”

“Dekat basecamp Wariors.”

“What? Jadi, lo tadi ke basecamp Wariors?” tanya Thina heboh.

“Santai aja kali, berisik banget!” ucap Aurell santai.

“Gimana-gimana? Cogan-cogan gak?” tanya Vanela heboh.

“Ya, begitulah,” ucap Aurell memutar bola matanya malas.

“Lo kayak gak pernah liat cogan aja, anjir,” ujar Ana lalu menoyor kepala Vanela cukup keras.

“Sakit bego!” ringis Vanela.

“Mau apa lo sama cogan? Mau lo pacarin semua?” tanya Ana pada Vanela.

“Kalau mereka mau sama gue,” ujar Vanela.

“Sisain gue satu anjing!” ucap Thina ikut menoyor kepala Vanela, sahabatnya yang punya banyak doi itu.

“Buat apa nyisain lo? Emang mereka mau sama lo?” ledek Vanela.

“Ya mau lah, bentar lagi cogan-cogan pada rebutin gue,” ujar Thina kelewat pede.

“Cogan buat gue aja, buat lo om-om aja Thin,” ujar Ana kurang ajar.

“Sialan bangeeeet!!!” jawab Thina dengan banget yang nadanya dipanjang-panjangin.

“Emang gue gak pernah ya, punya temen pendiam,” keluh Aurell.

“Sabar rell, tanpa kami. siapa yang mau temenan sama orang yang seenaknya kaya lo,” ujar Ana jujur.

“Bangsat emang.”

“Selamat Pagi!” Sapa Pak Bowo guru mapel Fisika.

“Pagi pak,” ucap satu kelas.

“Loh, kok kamu ada Aurell? Kata pengawas harian kamu gak masuk?” tanya Pak Bowo heran.

“Saya jam pertama gak masuk pak, tadi sakit!” jawab Aurell enteng.

“Oh saya kira kamu bolos,” ujar Pak bowo.

“Enggak lah pak, bapak bisa aja.”

“Yasudah, mari kita mulai pelajaran.”

Jenuh sudah melanda Aurell sejak tadi, pelajaran Fisika hanya membuatnya mengantuk. Terlalu banyak rumus, membuat Pak Bowo hanya menjelaskan dari tadi.