Azka seorang ketua geng motor WARIORS dari SMA Rajawali yang terkenal dingin dan kejam. Tiba-tiba bertemu dengan 5 murid baru cewek disekolahnya, yang terlihat polos ternyata anak-anak geng motor (ZENETIC).
Suatu tragedi taruhan terjadi, Azka menciu...
Senyummu mengandung kadar Alkohol berapa persen? Kok memabukkan?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading<3
“Gak bisa dibiarin, kita harus balas dendam!” pekik Ana dengan wajah merah menahan amarah.
“Setuju gue, jadi orang seenaknya banget. Belum tau siapa kita tu orang?!” sahut Ani tak kalah kesal. “Pokoknya gue gak terima diginiin!”
“Emangnya kita siapa?” ucap Thina melongo. Ya ampun! Kok tiba-tiba jadi bodoh sih ni anak? Mungkin akibat otaknya mendidih kali, akibat air panas.
“Lo tiba-tiba oon Thin? Wah, gak terima gue temen gue jadi oon kayak gini gara-gara Bianca anjeng,” ujar Vanela seraya memukul meja cukup keras.
“Yaudah kuy, Cabut kekelas!” titah Ana dengan wajah yang masih kesal.
Mereka pun pergi dari basecamp Wariors. Disana sekarang hanya ada satu cewek-Aurell.
Sedangkan disatu sisi, Aurell hanya diam menikmati sentuhan Azka yang menenangkan. Sentuhan untuk mengobati luka Aurell yang sedikit lebih parah daripada teman-temannya. Aurell memandang Azka lekat, takkan ia biarkan moment ini berlalu begitu saja, moment dimana Azka yang dingin dan kejam bahkan terkesan cuek, bisa seperduli itu padanya. Mata yang indah, tajam dan meneduhkan itu berhasil membuat Aurell buyar dalam lamunannya.
Aurell langsung memalingkan wajahnya, ketika Azka tau Aurell tengah memandangnya.
“Sorry! Gue ngerepotin lo,” ucap Aurell tanpa memandang Azka.
“Ngomong itu, tatap orangnya!” titah Azka dingin sembari menatap Aurell dengan wajah datar khasnya.
Aurell pun kembali menatap Azka. Kini mata indah coklat milik Aurell beradu dengan mata indah biru terang milik Azka, yang siapapun melihat bakalan luluh.
Suasana pun menjadi hening diantara mereka.
Tanpa sadar, Azka mengangkat tangannya dan mengelus lembut pipi Aurell, tentu saja itu semakin membuat Aurell mematung. Azka terus mengelus pipi Aurell, sembari saling memandang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
