Azka seorang ketua geng motor WARIORS dari SMA Rajawali yang terkenal dingin dan kejam. Tiba-tiba bertemu dengan 5 murid baru cewek disekolahnya, yang terlihat polos ternyata anak-anak geng motor (ZENETIC).
Suatu tragedi taruhan terjadi, Azka menciu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Follow authornya dong sebelum membaca:v
Dan jangan lupa vote, coment ya!
Happy reading...
Sudah 24 jam Aurell tidak sadarkan diri. Azka hampir saja frustasi melihat orang yang ia sayangi sama sekali tak bangun-bangun, tanda-tanda Aurell bergerak pun tak ada.
Hanya ada anggota Wariors diruangan itu, Diggo pulang untuk berganti pakaian. Sedangkan, sahabat Aurell berangkat kesekolah. Mengapa anak Wariors tidak kesekolah? Karena, ini adalah hari kedua mereka diskorsing.
Azka menghembuskan napas lelah. Ia kemudian memandang lekat wajah Aurell, seraya menggengam lembut tangan Aurell yang lemah tak berdaya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sesepi inikah hidupnya jika tanpa Aurell? Sebelumnya, Azka tidak pernah merasakan seperti ini.
Tak lepas sedikitpun untuk tidak memandang wajah gadis itu. Yang terlihat pucat, kepala diperban dan mata terpejam, juga tabung oksigen dimulutnya. Ada rasa sakit yang ia rasakan, ketika melihat gadis itu terbaring lemah.
Azka mengangkat sebelah tangannya dengan perlahan, untuk mengelus lembut pipi gadis itu Seraya berkata, “Bangun rell, jangan tinggalin gue! Ada tugas yang belum lo selesaikan rell.” Azka menghembuskan napas lelah, rasanya tak ada semangat dalam dirinya.
“Udah kali ka, lo elus-elus terus tuh pipi anak orang?! Takutnya keluar jin?” ucap Ehan berusaha mencairkan suasana yang hening itu. Ada 4 orang disana namun sama sekali tak ada yang berbicara.
Mereka semua sibuk masing-masing dengan ponselnya, kecuali Azka yang sibuk menatap Aurell dengan sendu.
“Lo kira pipi Aurell teko Aladdin?” sahut Izal mengerutkan alisnya. Ia sudah berhenti dengan kegiatannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.