21. the beginning of the destruction of Wariors

7.7K 287 66
                                    

Tidak masalah seberapa buruknya kehidupan, yang penting kita harus bisa bangkit kembali.

Tidak masalah seberapa buruknya kehidupan, yang penting kita harus bisa bangkit kembali

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Happy reading...

Cahaya rembulan malam sebentar lagi akan tenggelam. Semilir angin yang terus berhembus membuat suasana semakin tertekan. Tidak ada kehangatan, yang ada hanya hening dingin kecemasan. Begitupun, yang dirasakan anak-anak Wariors saat ini. Berkumpul di sebuah rumah sakit dengan perasaan yang tak mengenakan.

Untuk pertama kalinya, Azka melihat anggotanya berakhir di rumah sakit seperti ini. Medan pertempuran yang tak seimbang tadi malam, membuat beberapa anggotanya harus berakhir penuh luka.

Raut wajah Azka terlihat khawatir dan terpukul. Karena menurutnya, ini adalah awal dari rusaknya geng mereka. Geng yang selama ini tidak pernah terkalahkan. Geng yang selama ini di sanjung tinggi harga dirinya. Geng yang selalu disegani oleh beberapa sekolah dan geng motor di luar sana. Sekarang tidak lagi, mungkin sejarah kekalahan Wariors akan selalu terkenang dibenak mereka.

Memang benar, Roda kehidupan itu berputar adil. Yang awalnya diatas akan kebawah, begitupun sebaliknya. Tidak akan ada yang namanya kekal abadi.

Seperti Wariors yang selalu diatas, kini harus jatuh terhempas kebawah.

Sudah hampir pukul enam pagi, mereka terus berada di rumah sakit. Namun, belum terdengar kabar baik dari Erick maupun Izal yang sedang ditangani di UGD.

Terlihat seorang pria paruh baya dengan stelan jas putih keluar dari ruangan itu. Azka yang sudah tak sabaran ingin mengetahui keadaan sahabatnya pun langsung menghampiri dokter itu, dan melontarkan berbagai pertanyaan.

“Gimana keadaan dua teman saya dok? Apa mereka baik-baik saja? Apa mereka bisa cepet pulang? Jawab... Dok?!” tanyanya seraya meninggikan suara dikalimat akhir.

“LAKUKAN YANG TERBAIK BUAT SAHABAT SAYA DOK! KALAU ENGGAK, SAYA BAKAR RUMAH SAKIT INI!” pekik Ehan naik pitam. Ia sangat kesal melihat dokter sangat lamban menjawab.

“Satu teman kalian baik-baik saja, dia hanya pingsan akibat pukulan. Mungkin, sebentar lagi akan siuman.”

“Dan untuk pasien luka tusuk, kita sebaiknya segera melakukan operasi. untuk menghindari terjadinya komplikasi, yang berujung kondisi pasien memburuk,” ujar dokter itu lagi, seraya menatap satu persatu anak Wariors yang berdiri disana.

Tanpa pikir panjang dan membuang waktu lebih lama lagi, Azka mengiyakan untuk melakukan operasi. Ia akan bertanggung jawab penuh atas anggota-anggotanya.

“Lakukan dokter, sekarang!”

“Baiklah, segera lunasi administrasi agar operasi segera dimulai.”

The Gang Leader CoupleOù les histoires vivent. Découvrez maintenant