19. spend time

9.1K 379 21
                                    

Jika cinta telah berkata, maka hati akan menerima.

Jika cinta telah berkata, maka hati akan menerima

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading, greetings from the author❣

Azka sudah memikirkan sepanjang hari tentang apa keputusannya besok. Ia sudah bertekad, ia akan tetap war. Dan setelah war selesai, ia langsung kembali ke Bandara. Menuju negara tempat gadisnya dirawat. Ia tetap meninggalkan Aurell. Namun, hanya sebentar. Setelah War, ia berjanji untuk kembali menjaga gadis itu.

Azka menatap Aurell yang sedang memakan buah Apel hasil potongannya. Gadis itu tampak sangat asing dengan Azka yang duduk disampingnya. Meskipun begitu, Azka tetap merasa senang karena Aurell sudah kembali berada didekatnya. Gadis itu kembali melahap satu persatu potongan apel itu, tanpa memperdulikan laki-laki yang memandangnya. Tidak ada komunikasi, hanya ada keheningan diantara mereka berdua.

Azka kemudian memecah keheningan itu dengan berkata, “Rell, gue boleh gak? Izin ketemu teman-teman gue besok?”

Aurell nampak bingung, ia memandang laki-laki disampingnya itu dengan alis yang berkerut. “Ngapain lo izin sama gue? Emang lo siapa gue?” tanyanya sinis dengan suara lemah khas orang sakit.

“Gue Azka rell, orang yang lo suka.” Azka membalas dengan pedenya sembari tersenyum manis. Sungguh, Aurell sangat bingung. Masa sih, iya suka sama laki-laki ini? Pikirnya.

“Lo?” tanya Aurell dengan alis yang berkerut. Aurell hanya takut jika ia dibohongi, apalagi ia tidak mengingat apapun sekarang ini. Tapi anehnya, hati kecilnya seakan berkata. “Dia orang yang lo suka rell.

“Iya, gue.” Senyum manis terbit dibibir laki-laki itu, sembari mencubit pipi kanan Aurell pelan. Ia sangat gemas melihat Aurell kembali bawel seperti dulu. Bahkan hilang ingatan pun, tak mengubah sifat asli gadis itu.

“Ish, apaan sih pegang-pegang! Dasar cowok gila!” Aurell menepis kasar tangan Azka yang mencubit pipinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ish, apaan sih pegang-pegang! Dasar cowok gila!” Aurell menepis kasar tangan Azka yang mencubit pipinya. Ia kesal dengan laki-laki disampingnya ini, udah ngaku-ngaku kalau dia orang yang Aurell suka, ditambah berani menyentuh pipi gadis itu tanpa seizinnya.

The Gang Leader CoupleWhere stories live. Discover now