Bagian Sebelas

4.4K 639 84
                                    

"Calon istri tuan Duke, benar-benar cantik seperti yang saya dengar dari cucu perempuan saya."

Eunha tersenyum. "Pujian anda terlalu berlebihan tuan, lady Park tentu lebih cantik daripada saya."

Marquess Park tersenyum. "Saya rasa, anda akan cocok jika berteman dengan cucu saya, dia benar-benar ingin berteman dengan anda."

"Lain kali saya akan mencari waktu untuk berbicara dengannya."

Marquess Park tersenyum lagi. "Saya harap anda menerima kebahagiaan yang pantas anda dapatkan."

Eunha terdiam sebentar, lalu membungkuk dengan anggun. "Semoga anda juga mendapatkan hal yang sama."

Marquess Park lalu pamit undur diri, sepertinya dia juga tidak bisa terlalu lama berada di pesta karena umurnya yang sudah tidak lagi muda.

Eunha menoleh saat merasakan tangannya digenggam, Duke Jeon sepertinya baru saja selesai berbincang dengan orang-orang penting.

"Apa yang kami bicarakan dengan orang tua itu."

"Tuan, tolong bersikap sopan, bagaimanapun dia lebih tua dari anda," ucap Eunha sambil menatap Duke Jeon.

"Aku tidak perduli, jangan berhubungan dengan orang yang tidak menguntungkan." Duke Jeon menarik Eunha untuk pergi ketempat lain.

"Oh jadi saya harus mengajak bicara orang yang menguntungkan? Bagaimana dengan Tuan Mingyu?"

Duke Jeon menghentikan langkahnya yang mana membuat Eunha juga membuat langkah terhenti.

"Jangan memanggil dia dengan panggilan akrab seperti itu."

Eunha terkekeh. "Maafkan saya. Anda tenang saja, saya bahkan tidak kenal dengan dia, saya hanya asal sebut saja."

Duke Jeon hanya bisa menahan kekesalannya, dia tidak tahu apakah perempuan yang sedang bersamanya ini, mencoba menguji dirinya atau bagaimana, yang jelas sedaritadi emosinya terus dibuat naik turun.

"Apa saya boleh ambil minuman? Saya sedikit haus," tanya Eunha.

"Minuman yang disiapkan di sini hanya alkohol, kamu tidak bisa meminumnya."

"Saya bisa jika kadar alkohol nya rendah, itu tidak akan menggangu kondisi-"

"Tidak, kamu tidak boleh. Aku akan meminta minuman lain yang bisa kamu minum, tunggu di sini jangan ke mana-mana."

Eunha hanya menganggukkan kepalanya, lalu Duke Jeon beranjak meninggalkan Eunha.

Hari ini padahal Eunha sudah berusaha membuat Duke Jeon kesal dengannya, tapi sepertinya Eunha memang kurang berpengalaman untuk hal itu, buktinya Duke Jeon tetapi biasa-biasa saja.

Eunha hanya diam sambil memandang ke sekeliling nya. Dunia seperti ini tidak akan pernah cocok dengan Eunha, orang-orang di sini bisa memuji sekaligus mencaci di saat yang bersamaan.

"Sekarang aku paham kenapa ibu membenci semua kemewahan yang dia miliki."

Tiba-tiba Eunha merasakan sesuatu yang dingin mengalir dari ujung kepala hingga membasahi rambut bahkan baju bagian atasnya.

"Ups, aku tidak sengaja. Aku tidak melihat kamu di sana, Kakak."

Eunha menoleh ke arah sumber suara, dia tidak tahu kalau perempuan ini juga akan datang.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Eunha menaikkan nada suaranya.

"Sudah aku bilang aku tidak sengaja, siapa suruh kamu berdiri di sana."

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Where stories live. Discover now