Bagian Dua Puluh Tujuh

4.5K 622 138
                                    

Hai!
Gimana kondisi hari ini?
Semoga selalu dalam kondisi sehat yaa❣️❣️❣️
Part ini mengandung kebucinan jika mual silahkan demo saja penulisnya🔥🔥🔥
Happy reading luv. 💕💕💕

~~~~~~~~~~~~~~

    Laki-laki itu bilang, dia mencintai Yerin. Tapi entah kenapa Yerin ragu, apa benar laki-laki itu  mengerti tentang Cinta?

    Laki-laki itu pernah mengatakan bahwa dia mencintai perempuan lain, lalu apa semudah itu dia berpaling? Semudah itu dia melupakan, apa pernah yang dia katakan dan rasakan?

     "Anda tidak bisa begitu saja melepaskan Lady Choi."

    "Kenapa?"

    Yerin mendengus, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. "Apa semudah itu? Anda melepaskan perempuan yang selalu berada di samping anda selama beberapa tahun ini hanya untuk saya? Orang yang baru saja muncul di hidup anda selama beberapa bulan?"

    Duke Kim menatap perempuan itu lekat, dia tahu harus ada sebuah kejelasan diantara mereka berdua. Tapi dia jadi berpikir, ucapan Yerin ada benarnya. Selama ini dia sudah bersama Audrey, lalu apa benar hatinya berpaling begitu saja untuk perempuan lain?

    Perempuan itu hanya orang baru di hidupnya, namun saat perempuan itu tiba-tiba saja tidak bisa dia temui walau hanya beberapa waktu hatinya benar-benar merasa gelisah. Begitu banyak yang dia pikirkan, bagaimana keadaannya? Apa dia makan dengan baik atau apakah dia juga merasakan hal yang sama, dengan yang dirinya rasakan. Begitu banyak pertanyaan yang muncul saat mereka tidak bisa bertemu.

    Apakah dia pernah merasakan hal yang sama pada Audrey? Atau karena itu adalah Yerin makanya dia merasa seperti itu?

    "Aku ... aku bingung. Kamu memang orang baru di dalam hidupku, tapi aku merasakan hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan."

    Yerin masih tidak ingin menoleh ke arah laki-laki itu, dia masih tidak mempercayai apa yang Duke Kim katakan.

    "Beberapa kali Audrey pergi dari rumah karena marah denganku, tapi aku tidak pernah berminat untuk mencarinya. Tapi entah kenapa jika itu kamu, sehari saja aku tidak bisa menahan untuk tidak bertemu. Kamu selalu menanyakan tentang itu kan? Kenapa aku selalu pergi menemui kamu padahal hanya lewat beberapa hari saja, aku tidak bisa menahannya. Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri, tentang apa yang sedang kamu lakukan, atau bagaimana kondisi kamu. Aku khawatir dengan hal-hal seperti itu. Aku juga bingung dengan diriku sendiri, kenapa aku tiba-tiba jadi seperti ini."

    Yerin terdiam, mendengarkan semua yang coba laki-laki itu sampaikan.

    "Awalnya aku mencoba membuat kamu untuk tidak betah berada bersamaku, aku selalu menunjukkan ke bersamaan ku dengan Audrey, karena aku yakin kamu akan membenci hal itu. Tapi kamu hanya menanggapinya seperti angin lalu dan aku baru sadar ternyata kamu juga menjaga jarak denganku. Kamu juga tidak menginginkan pernikahan yang dipaksakan seperti ini. Lalu aku mulai melihat kamu menangis."

    Yerin menghela napas entah karena apa, kedua jemarinya tangannya saling bertautan erat untuk mengurangi. Rasa gugupnya.

    "Aku benar-benar terkejut saat itu, kamu biasanya hanya marah dan berkata kasar kepada ku. Tapi hari itu kamu menangis, aku bingung aku juga marah dan curiga, aku kira kamu hanya mencoba mengetes diriku. Tapi saat Dokter bilang, kamu sakit karena terlalu banyak pikiran dan itu bisa mempengaruhi kondisi mental mu aku semakin marah. Kamu benar-benar tidak bisa menerima kehadiran ku di hidupmu, entah kenapa tiba-tiba aku berfikir seperti itu. Benar-benar aneh kan?"

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Where stories live. Discover now