Bagian Tiga Puluh Dua

4.5K 584 150
                                    

Warning : 16+

~

    Perempuan itu mencoba mencari posisi yang nyaman saat merasakan angin dingin menerpa tubuhnya.

    Entah kenapa tiba-tiba ranjangnya yang biasa nyaman berubah menjadi keras, bukannya tidak nyaman, rasanya aneh saja.

    Tangannya bergerak-gerak untuk memeriksa ranjangnya, namun tiba-tiba ada yang menahan pergelangan tangannya.

    "Jika kamu menggerakkannya lebih jauh lagi, itu akan sangat berbahaya."

    Seketika itu juga Yerin lang membuka matanya, mendengar suara berat itu begitu dekat dengan telinganya. Mendapati pemandangan bahwa tangan nya berada di atas perut laki-laki yang berbaring di sebelahnya.

    Ya Tuhan! Yerin baru ingat tentang kejadian semalam.

    Jadi perempuan itu segera menarik tangannya dan langsung terduduk di atas ranjang.

    "Kenapa anda masih di sini?" dengan nada panik Yerin bertanya.

    "Karena ada seseorang yang tidak mau melepaskan pelukannya, bahkan menangis saat aku bilang ingin mematikan lampu," balas laki itu sambil menopang kepalanya dengan telapak tangannya.

    Ingin rasanya Yerin melompat ke jurang sekarang, tentu saja dia ingat semua itu tapi, semua itu terjadi karena dirinya mabuk, padahal cuma minum satu gelas. Ternyata dia tidak pandai minum.

     "Sudah aku bilang jangan minum kan? Salah mu sendiri sampai mabuk seperti kemarin."

    "Hentikan! Jangan bicarakan lagi."

    Duke Kim hanya menunjukkan seringai jahilnya. "CCTV merekam semuanya."

    "Sebaiknya ada kembali ke kamar anda sekarang! Bagaimana jika ada pelayanan yang melihat?"

    Laki-laki itu memutar matanya malas, lalu menarik lengan Yerin agar kembali berbaring di atas ranjang.

    "Masih terlalu pagi untuk berdebat, sebaiknya kita tidur lagi." laki-laki itu mengeratkan pelukannya pada tubuh Yerin.

    "Tidak! Hari ini anda janji untuk menyelesaikan semua masalahnya kan?"

     "Tapi ini masih pagi, lihat itu masih jam tiga pagi, memangnya siapa yang mau keluar jam segini?"

     Yerin melihat ke arah jam dinding yang ditunjuk oleh Duke Kim, lalu dia juga melihat ke arah jendela, masih gelap.

     "Sudahlah ayo tidur lagi." ucap laki-laki itu lagi.

     Perempuan itu hanya bisa terdiam di dalam pelukan Duke Kim. Tapi laki-laki itu ada benarnya juga, sebaiknya Yerin kembali tidur, matanya memang terasa berat, apa karena menangis semalam?

~

     "Ayo kita pulang sekarang, kita bicarakan ini di rumah."

    "Tidak!" Yerin menarik lengannya saat laki-laki itu mencoba membawa Yerin meninggalkan balkon.

    "Yerin, dengarkan aku. Aku beritahu semuanya, tapi tidak di sini."

    Yerin menyeritkan dahinya."Kenapa tidak di sini? Anda takut jika ada yang mendengar dan nama lady Choi kembali muncul?"

    Duke Kim menghela napas, lalu mendekat ke arah Yerin. "Bukan tentang dia, ini tentang kita. Kamu ingin dengar semuanya tanpa ada yang terlewatkan bukan? Ayo bicara berdua saja agar kamu bisa lebih mengerti."

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Where stories live. Discover now