Bagian Dua Puluh Satu

4.4K 603 91
                                    

    "Yerin, bibir kamu kenapa?"

    Perempuan itu tahu, pasti pertanyaan itu cepat atau lambat akan di lontarkan kepadanya.

    "A-Apa?" Yerin berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh temannya.

    Sowon mendengus,  lalu menunjuk kearah bibir Yerin. "Itu bibir kamu kelihatan bengkak, apa kamu salah makan sesuatu ya? Tau kamu di gigit serangga?"

    "Mungkin iya?" balas Yerin, dia tidak tahu harus menjawab apa.

    Yuna yang duduk di sofa depan Yerin menggelengkan kepalanya. "Itu pasti bekas yang ditinggalkan oleh seseorang, aku bisa melihat sesuatu di bagian bawah telinga kanan mu."

    Spontan Yerin menutup bagian yang Yuna maksud. "Tidak mungkin, dia tidak melakukan apapun di sana"

    Tingkah perempuan itu tentu membuat Yuna dan Sowon kebingungan.

   "Aku hanya berniat untuk bercanda, aku tidak tahu jika itu sungguhan?" ucap Yuna, dia bahkan terlihat tidak percaya bahwa ternyata temannya bisa melakukan hal seperti itu.

    "Aku pikir itu juga cuma candaan, jadi bibir mu itu membengkak karena siapa?" Sowon bertanya seolah masih tidak sadar dengan apa yang terjadi.

    Yerin hanya bisa menepuk dahinya, kenapa dia harus bereaksi seperti tadi? Dia jadi dicurigai!

    "Tunggu, jika itu bengkak di bibir, apa itu artinya kamu berciuman dengan seseorang?"

    Yuna mendelik. "Kenapa kamu jadi seperti orang bodoh begitu sih kak? Itu sudah jelas sekali kan?"

    Sowon menoleh ke arah Yerin. "Tidak aku sangka, setelah keluar dari kediaman Duke, kamu berubah jadi nakal. Apa yang dia ajarkan padamu?"

    "Apa? Tidak! Aku tidak melakukan apapun!"

    Yuna terkekeh. "Di lihat dari bekasnya mungkin itu terjadi sekitar satu atau hari yang lalu? Wah tapi jika meninggalkan bekas sampai seperti itu, aku jadi. penasaran siapa yang melakukannya? Sepertinya dia sangat pandai melakukannya." perempuan itu benar-benar berniat untuk menggoda Yerin.

    "Yuna! Hentikan!" Yerin menggeleng kan kepala dia sangat takut jika teman nya itu mengatakan hal yang tidak-tidak.

    "Wah, anak ini benar-benar sangat nakal, apa jangan-jangan tuan Duke yang melakukannya? Kalau dua hari yang lalu itu artinya setelah aku pulang dari rumahmu kan?"

   "Kalian ini benar-benar menyebalkan, menyesal aku mengajak kalian bertemu!"

    Yuna dan Sowon saling bertatapan lalu keduanya tertawa setelahnya, ternyata memang menyenangkan menggoda perempuan yang baru pertama kali merasakan Cinta.

    "Oh iya? Kenapa kamu mengajak kami bertemu? Tidak biasanya?"

    Yerin mendelik. "Aku akan pergi untuk dua minggu ke depan, jadi mungkin aku akan sulit di hubungi, aku mau memberitahu kalian soal itu."

    Yuna mengerutkan dahinya. "Kamu mau pergi ke mana kak?" tanya nya.

    "Aku akan pergi ke rumah sepupuku, tempat itu jauh dari sini, mungkin butuh waktu seharian jika naik mobil."

    "Untuk apa? Kamu tidak kabur kan?"

    "Dokter menyarankan aku untuk menjauh sebentar dari hingar-bingar kota, agar proses penyembuhan ku bisa berjalan cepat."

    "Heh? Serius? Kamu sudah terlihat baik-baik saja sekarang, dua minggu itu waktu yang lama," ucap Sowon tidak setuju.

    "Di luar mungkin aku terlihat baik-baik saja, tapi aku tahu bahwa aku belum sembuh sepenuhnya, aku ingin pergi sebentar sebelum hari pernikahan ku."

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat