Bagian Dua Puluh Delapan

4.4K 631 135
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya❣️❣️❣️

~~~~~

    "Tolong jangan bermesraan terus di depan ku, mataku tiba-tiba terasa sakit."

    Hari ini ada pesta yang diadakan oleh Duke Jeon sebelum hari pernikahannya dengan Eunha. Perempuan itu meminta untuk mengundang teman-teman barunya, karena sepertinya Eunha harus mengakrabkan diri dengan mereka.

    "Sudah aku bilang, cepat cari pasangan. Di antara kami, hanya kakak yang masih sendiri." Yuna menggeleng-gelengkan kepalanya.

    "Nona Adreen, bukankah seseorang sudah mengirim surat lamaran untuk anda?"

    "Tuan Park, sebaiknya anda tutup mulut," jawab Sowon dengan sinis.

    Laki-laki itu tertawa, membuat sang istri, Yuna menatapnya dengan penasaran.

    "Apa? Siapa yang melamar kak Sowon?" tanya Yuna penasaran.

    "Hey! Jangan coba-coba beritahu dia!"

    Laki-laki itu semakin tergelak, membuat beberapa orang yang ada di sana jadi penasaran.

    Eunha menoleh ke arah Duke Jeon. "Apa anda tahu sesuatu?" tanya Eunha dengan berbisik.

    Laki-laki ikut menoleh ke arah perempuan, yang menatap ke arahnya dengan rasa penasaran.

    "Tentu saja."

     "Beri tahu saya."

     Duke Jeon terlihat berpikir sebentar. "Apa yang aku dapat jika aku beritahu?"

    "Eh?" Eunha terlihat kebingungan.

    "Aku tidak mau memberitahu jika aku tidak mendapatkan apapun."

    Lalu perempuan itu akhirnya bertanya. "Anda ingin apa? Saya akan berikan."

    Lagi-lagi Duke Jeon tampak berpikir sebentar. "Bagaimana kalau ...." laki-laki itu menyentuh bibirnya sendiri dengan jari telunjuknya.

    Eunha langsung menarik diri. "Saya tidak jadi bertanya."

    Duke Jeon terkekeh, membuat yang lainnya jadi menoleh ke arah mereka berdua.

    "Aku harap kalian bisa menjadi sepasang suami-istri yang bahagia. Tuan Duke aku titip temanku, tolong buat dia bahagia." Yuna tersenyum ke arah keduanya sambil mengatakan itu.

    "Yuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    "Yuna ...." Eunha melengkung kan bibirnya ke bawah, tentu saja karena kata-kata itu sangat berarti untuk dirinya.

    Duke Jeon, melingkarkan lengannya pada pinggang Eunh. "Kamu bisa mengawasi kami jika mau, aku tidak bisa berjanji apapun, karena aku pasti akan membuktikannya secara langsung nanti."

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang