3. Kokuhaku?

2.6K 416 44
                                    

Itu adalah saat di mana kelas mereka mengerjakan tugas kelompok. Dan entah bagaimana, Haruka berada di kelompok yang sama dengan Kita. Jadi begini, kelompok terdiri dari empat orang, dan dari empat orang itu, secara ajaib Haruka berada di kelompok yang sama dengan Himawari dan Kita, satu lainnya adalah Takagawa yang tidak lain merupakan anggota tim basket putra. Secara tidak sengaja, kelompok itu terdiri dari para atlit yang terkenal. Iya. Kecuali Haruka. Dia sih bukan siapa-siapa.

Keempat siswa kelas tiga itu duduk saling berhadapan. Posisinya begini, Haruka duduk di samping Himawari, Kita dan Takagawa duduk di hadapan keduanya. Ah lebih jelasnya, Kita duduk berhadapan dengan Haruka dan Takagawa berhadapan dengan Himawari. Mereka berada di perpustakaan yang isinya dipenuhi oleh kelas tiga. Tidak heran sih jika mengingat memang perpustakaan sering dipenuhi anak kelas tiga yang selalu sibuk oleh latihan soal apalagi mencari banyak referensi. Dan Haruka sebagai komite perpustakaan, memiliki kuasa tersendiri di mana dia mendapatkan kepercayaan menyimpan kunci perpustakaan sehingga memudahkannya membuka perpustakaan kapanpun dia ingin.

"Haru chan," Suara Himawari sedikit berbisik sembari ia menyikut pelan lengan Haruka yang kepalanya terantuk. Anak itu sudah mengantuk. Padahal mereka belum ada setengah jam di sana.

Si gadis mengerjap. Mata sayu khas orang mengantuk itu menatap Himawari tanpa dosa. Sementara dua pemuda di hadapan keduanya melirik sembari mendesah pelan. Sudah paham sekali mereka dengan sikap cepat mengantuk gadis itu.

"Kalau kau punya waktu buat tidur, kenapa tidak selesaikan tugasmu, Ryuugasaki."

Uh-oh. Suara bernada datar yang dikatakan dengan wajah lempeng itu terdengar. Begitu lugas. Tanpa basa-basi.

Haruka mengerjap. Dia menatap sosok berambut kelabu dengan beberapa aksen hitam di hadapannya sebelum akhirnya dengan sebelah tangan menutup mulut, dia memperlihatkan buku catatannya.

Tugas bagiannya sudah selesai.

Sukses membuat Himawari dan Takagawa kian mendesah berat. Entah sebal atau tidak habis pikir.

Kita mengangguk pelan. Tidak terlihat perubahan ekspresi sedikitpun dari wajahnya. "Ok. Kau bisa tidur lagi." Sekali lagi. Pemuda yang sudah resmi menjadi kapten tim voli putra itu bicara dengan nada datar.

Haruka mengangguk singkat. Tanpa membuang waktu dia segera menyimpan kepalanya di atas meja. Mengambil satu buku buat menutupi sebagian wajahnya. Tak butuh waktu lama sampai gadis itu terlihat bernapas dengan teratur. Dia tidur.

"Etto... Gomen Kita san, Takagawa kun, sono... Haru chan--"

"Aku mengerti Himawari, tidak usah dilanjutkan." Sebelum si gadis tinggi menyelesaikan ucapannya, Takagawa segera mengangkat sebelah tangan. Bicara dengan cepat. Ya. Mereka mengerti. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi.

Lagipula... Sudah menjadi rahasia umum jika Ryuugasaki Haruka merupakan sosok yang entah bagaimana selalu mengantuk di setiap kesempatan. Iya. Guru-guru pun sampai hafal kebiasaan buruk itu mengingat tidak jarang Haruka ditegur oleh para guru karena dia mengantuk atau parahnya sampai tidur di kelas. Tapi ya... Entah kenapa meski terlihat sering sekali tidur di berbagai kesempatan, kenapa mata gadis itu selalu terlihat memiliki kantung mata? Seolah dia memang kekurangan tidur.

Oh, apa sudah dikatakan sebelumnya jika Himawari selain teman Haruka sejak kecil dia juga merupakan sepupu Haruka? Baiklah. Baiklah. Perkenalkan, namanya Sasahara Himawari, kelas tiga, kapten tim basket putri, tinggi badan 175 cm. Sudah mengenal Haruka sejak bayi. Tahu pasti seperti apa Haruka. Dikenal sebagai gadis yang mudah bergaul. Nyaris semua orang di klub basket (baik putri maupun putra) memanggil nama depannya. Himawari.

RenjanaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu