4. Standing For

2.4K 407 88
                                    

Suasana di perpustakaan tiba-tiba saja berubah drastis saat tiga sosok siswa kelas dua memasuki ruangan perpustakaan dengan aura yang menyesakkan. Apalagi raut wajah salah satu di antara ketiganya... Terlihat... Menyeramkan? Iya sih, meski sosok itu merupakan sosok yang punya banyak sekali fans perempuan, (meski sifatnya jelek sekali) tapi tetap saja, mulutnya yang tajam tetap tidak bisa diampuni.

Hawa dingin seolah merambat pada siswa yang menghabiskan waktu istirahat mereka di perpustakaan. Semakin jauh ketiganya melangkah, banyak siswa yang memilih menyingkir. Menjauh.

Langkah itu terhenti tepat di meja khusus komite perpustakaan. Satu sosok yang tertidur dengan kepala di atas meja itu tetap tidak bergeming dari tidurnya. Seolah tidak terganggu oleh kehadiran tiga sosok di hadapannya.

Brak!

Suara meja yang digebrak mengganggu. Begitu terdengar memberisiki telinga. Lebih dari cukup buat membangunkan sosok yang tidur di sana. Matanya mengerjap. Sayu. Menatap kesal sosok kurang ajar yang dengan tidak sopannya menggebrak meja tempatnya tidur.

Di hadapannya, Miya Atsumu berwajah menyeramkan. Oh, dia adalah tersangka yang membuat tidurnya terganggu. Haruka dengan santai menguap. Matanya hanya melirik sekilas sebelum akhirnya dia kembali meletakkan kepala di atas meja. Bersiap melanjutkan tidur.

Ketiga sosok itu -apalagi si rambut pirang- menggeram kesal. Sepertinya mereka tidak peduli pada beberapa siswa yang berjengit kaget dan bahkan ada yang nyaris jantungan saat mendengar bunyi gebrakan meja barusan.

Kali ini Atsumu dengan berani menarik tangan si gadis. Kurang ajar sekali memang anak kelas dua satu ini. Berani mengganggu seorang senior.

Haruka mendesah kasar. Dia terpaksa bangun. Sungguhan bangun dan menatap ketiga tamu tidak diundang itu dengan tatapan sayu. Khas orang mengantuk.

"Kenapa muka kalian seperti ingin melabrak orang yang baru saja menghamili anak gadisnya?" Dia bicara dengan ekspresi datar. Suaranya terdengar malas, namun sungguhan membuat ketiga sosok anak kelas dua itu membuka mulut lebar.

Kaget dengan ucapan pembuka si gadis pada mereka.

Tunggu dulu. Apa katanya barusan?! Apa tidak ada kata-kata yang lebih layak dibandingkan dengan itu?!

"Ryuugasaki senpai, kau apakan kapten kebanggan kami?"

Uh-oh. Sikap Atsumu yang sekarang ini mirip seperti calon mertua yang tidak merestui hubungan anaknya. Sungguhan. Menyebalkan.

Si gadis mengerjap polos.

Ah, ini baru satu hari sejak kejadian tidak terduga itu. Iya. Kejadian di mana Haruka mengatakan dia menyukai Kita Shinsuke (Kapten Voli Putra). Sepertinya kabar itu merembak dengan cepat sampai trio anak kelas dua pembuat onar di klub voli datang melabraknya.

"Aku tidak melakukan apa pun pada Kita kun." Dia menghela napas lelah. Sekali lagi dia menguap. Lingkaran hitam di matanya khas sekali menunjukkan jika dia kurang tidur. "Naa, Miya no aniki kun, otoutou kun, dan Suna kun, kenapa kalian bertindak seperti aku baru saja memperkosa Kita kun? Tenang saja. Aku tidak punya pikiran buat menghamili Kita kun. Aku masih normal."

Sekali lagi. Rahang trio anak kelas dua itu rasanya mau jatuh seketika.

Dan tanpa mereka sadari, siswa lain yang mendengar ucapan nyeleneh itu diam-diam menahan diri buat tidak tertawa. Ucapannya... Tidak terduga.

Lagipula, siapa yang menghamili siapa?!

Dia sadar tidak sih kalau laki-laki tidak bisa hamil apalagi sampai dihamili? Menghamili sih bisa.

RenjanaWhere stories live. Discover now