11 . Second Day

2.2K 344 93
                                    

Kalian tidak akan menduga jika seorang Ryuugasaki Haruka, gadis paling tidak suka buang-buang energi, gadis yang selalu mengantuk itu bisa memasak. Iya. Sungguhan memasak. Makanan manusia lagi. Dan ajaibnya... Rasa masakannya... Diluar dugaan. Enak. Sungguhan.

Hal itulah yang terjadi pada hari ke-dua sebelum bunkasai. Iya. Dua hari sebelum bunkasai Himawari datang dengan kotak bekal besar ke sekolah. Sebelumnya, Himawari mengusulkan Haruka untuk bertugas di bagian dapur dalam penugasan selama bunkasai nanti. Tapi tentu saja. Para anak kelas tidak begitu saja percaya pada usulan Himawari. Maksudnya, kan yang mereka bicarakan ini Haruka loh. Haruka. Seriusan gadis yang bahkan untuk makan siang saja harus dipaksa mau repot-repot membuang tenaga buat memasak?

Tapi akhirnya satu kelas malah menelan ludah mereka sendiri saat merasakan sendiri bekal yang sengaja Himawari bawa sebagai bukti seenak apa masakan Haruka. Bahkan ya, saking niatnya, Himawari sampai memvideokan setiap proses saat Haruka memasak. Dan dalam video tersebut tidak ada tuh Haruka menguap selama memasak. Matanya memang terlihat mengantuk, tapi ajaibnya gadis itu bisa memasak dengan normal. Masakannya enak lagi.

Yang tidak memberikan ekspresi terkejut berlebih di dalam kelas itu -selain Himawari- hanya Takagawa dan Kita. Takagawa sih karena dia sama-sama klub basket jadi tahu perihal bekal Himawari yang selalu enak dan kebetulan dia juga pernah mencicipi nya, lalu dengan bangganya Himawari bilang jika semua bekal yang ia bawa adalah masakan Haruka. Sementara Kita, entahlah. Ekspresi wajahnya sejak dulu selalu begitu. Jadi tidak ada yang tahu apa yang ada dalam pikirannya.

Dan hari ke-dua bunkasai ini, Haruka tidak bisa mangkir lagi dari tugasnya. Iya. Dia kebagian bertugas di dapur. Lagipula, sejak awal Haruka memang lebih suka berada di dapur selama bunkasai daripada harus buang-buang tenaga melayani para tamu. Kan merepotkan harus pasang senyum dan banyak bicara.

Harusnya sih ya, harusnya, anak-anak yang bertugas di dapur itu juga memakai seragam khas cafe --yukata untuk perempuan dan hakama untuk laki-laki-- tapi Haruka lagi-lagi mendapat perlakuan berbeda. Iya. Karena sekarang anak kelas 3-7 sudah ketagihan dengan masakannya, jadi Haruka dibebaskan dari kewajiban mengenakan yukata selama di dapur. Jadilah dia hanya memakai seragam seperti biasa. Tentu saja dengan catatan Haruka membuatkan anak satu kelas makan siang sebagai ganti kompensasi tidak mengenakan yukata.

Hari kedua yang bertugas di dapur berjumlah empat orang. Dua orang untuk makanan berat dan dua lainnya bertugas membuat dessert dan minuman. Haruka bertugas memasak makanan berat dan secara tidak terduga partnernya adalah si kapten tim voli putra.

Bahkan anak kelas 3-7 masih saja menumbalkan Kita meski tahu Haruka bisa memasak dengan baik.

Eh bukan begitu sih, alasan terbesarnya adalah karena memang sejak awal Kita ditugaskan di bagian dapur pada hari pertama, tapi karena hari pertama mereka harus menarik banyak pengunjung, jadilah jadwal Kita diubah. Lagipula, Kita Shinsuke itu meski laki-laki, tapi kemampuan memasaknya tidka bisa diragukan lagi. Iya. Kita Shinsuke itu anak berbakti, dia sering membantu neneknya di rumah melakukan berbagai pekerjaan rumah. Memasak salah satunya.

Dua orang itu terlihat sibuk di dapur. Secara tidak terduga, hari kedua juga mendapatkan pengunjung yang banyak. Apalagi setelah Haruka dan Kita yang turun tangan memasak. Kaki ini yang datang bahkan dari kelas lain pun semakin bertambah. Beberapa guru pun terlihat menyambangi cafe saat istirahat.

Menu hari ini yang menjadi paling atas adalah nasi karee dan onigiri. Iya. Kalian tidak salah. Onigiri. Nasi kepal itu loh. Bahkan beberapa sampai memesan buat dibungkus.

"Oh Kita kun," Si gadis yang harusnya sejak awal menyadari keberadaan Kita justru baru menyadari keberadaannya saat menjelang waktu istirahat.

RenjanaWhere stories live. Discover now