14. Fakta

2.2K 353 36
                                    

Faktanya Ryuugasaki Haruka tidak pernah bisa terlelap saat dia berada di rumah. Sungguhan tidak bisa tertidur meski hanya untuk lima menit. Itulah alasannya kenapa dia selalu tertidur saat di luar rumah. Iya. Apalagi di sekolah. Dan yang mengetahui fakta ini cuma keluarga Haruka saja. Tentu termasuk Himawari. Ini juga alasan Himawari tidak pernah mengganggu Haruka saat dia tertidur, kecuali untuk menyuruh sepupunya makan siang. Untuk yang satu itu sih, Himawari tidak bisa mengganggu gugat. Haruka itu selalu melakukan banyak sekali kegiatan saat malam. Otaknya atau kepintarannya tidak ia dapatkan secara instant. Selama orang lain tidur sepanjang malam, Haruka menghabiskan waktunya buat belajar. Dia bahkan belajar lebih banyak dari orang lain. Paginya, Haruka akan memasak sarapan dan bahkan tidak lupa bekal untuk seluruh isi rumah. Bahkan dia selalu membuatkan bekal ekstra buat Himawari yang selalu berlatih basket. Intinya, di rumah Haruka tidak pernah diam. Iya, kecuali pekerjaan rumah lain. Yang bertugas merapikan rumah adalah Ryuugasaki Yukira, kakak perempuan Haruka, Himawari mencuci sekaligus menyetrika, Haruka yang bertanggungjawab memasak.

Kakak tertua Haruka sih sudah sibuk sepanjang hari menjalankan dojo kendo yang sudah digeluti keluarga Ryuugasaki secara turun temurun. Oh iya, jangan salah paham. Begitu-begitu, Haruka juga seorang murid kendo di dojo keluarganya. Kemampuannya juga tidak payah, bahkan dia kadang menjadi instruktur dadakan. Iya. Kalau sepanjang malam Haruka tidak belajar, selama orang lain tidur, dia berlatih kendo seorang diri.

Kalau kalian masih ingat peristiwa kepala Haruka nyaris dihantam bola voli hasil smash nya Aran, kalian akan mengerti alasan bagaimana dia bisa menghindari serangan maut bola nyasar itu.

Dan begitulah kegiatan Haruka selama ini.

Itu adalah malam kesekian (nyaris satu bulan lebih bahkan) Haruka berlatih kendo (oh maaf, lebih tepatnya dia sedang melatih kendo) berdua. Iya. Kalian tidak salah. Haruka yang biasanya berlatih sendirian, kali ini ditemani oleh seorang laki-laki. Lebih tua empat tahun darinya.

"Hiruma san, kita sudahi saja pelatihannya." Dia bicara dengan suara yang biasa. Terdengar pelan dan agak sedikit malas. Keringat sudah membasahi tubuhnya.

Sosok itu diam. Terpaku. Matanya menatap kaku gadis yang lebih muda darinya.

"Gomen Haru chan, aku sebegitu payahnya ya sampai kau menyerah melatihku," Suaranya penuh penyesalan. Ada sedikit keputusasaan di dalamnya.

Haruka mendesah. Dia meletakkan shinai di atas lantai. Mengambil handuk kecil dan mengelap wajahnya, perlahan.

"Iya. Aku putus asa melatih Hiruma san yang tidak menyerah-menyerah," Katanya tanpa dosa. Membuat sosok itu terkekeh sembari mengusap belakang lehernya, salah tingkah.

"Bagaimana lagi... Mana mungkin aku menyerah saat itu berhubungan dengan Yukira san kan?"

Haruka mendesah. Iya. Dia mengerti ko. Sungguhan. Begitu-begitu, Haruka bukan orang yang tidak peka, meski kadang dia memang tidak peka pada sekitarnya sih. Apalagi kan, kakak perempuannya memang sepantas itu buat diperjuangkan.

"Pelatihannya sudah selesai." Dia bicara dengan nada yang dibiarkan sedikit monoton. "Besok malam Hiruma san tidak perlu datang lagi padaku. Aniki akan langsung mengetesmu,"

Sosok itu mengerjap. Matanya sedikit berbinar saat mendengar ucapan itu. Sudah satu bulan lebih. Sungguhan. Dia belajar kendo satu bulan lebih dari gadis mungil berwajah mengantuk ini. Dan akhirnya... Setidaknya dia berhasil maju selangkah untuk mendapatkan izin dari calon iparnya.

"Hontou ni arigatou gozaimasu Haru chan!" Suaranya penuh rasa antusias dan kepuasan.

Haruka diam. Menutup kuapan. "Hiruma san," Panggilnya hati-hati.

RenjanaWhere stories live. Discover now