I - Kenalin Aku Razka

15.3K 858 77
                                    

Halo teman-teman papa dan popi. Kalian sudah kenal aku kan? Masa sih belum? Perlu gak nih aku kenalan? Perlu kali ya? Oke deh aku perkenalan dulu.

Kenalin, aku Razka Faris Asgard. Bagus ya namaku. Hehe... Makasih Popi udah ngasih nama ku yang bagus ini.

Aku anak tunggal.

Tunggu dulu.

Kalian udah tau kan kalau aku itu anak dari.........

Ya!

Keluarga yang katanya

Gak normal!

Menjijikkan!

Dan lain-lain.

Aku harap kalian mengerti aku. Aku capek mendengar itu semua. Jadi, lebih baik aku diam saja kalau kalian mau bilang apa.

Dulu saat kecil aku selalu pulang ke rumah sambil nangis. Popi selalu nanya dan ia pun hanya menampilkan wajah sedihnya. Aku gak suka ya kalau ada yang buat Popi sedih!

Aku pun selalu ngadu ke Papa. Dan papa pun hanya diam.

Jujur!

Awalnya aku gak terima hidup di keluarga seperti ini.

Tapi...

Aku tak bisa apa-apa. Aku darah daging mereka. Buah hati mereka yang sangat mereka jaga. Jadi, aku menghargai itu semua.

Kalian boleh menghinaku. Kalian boleh mengejekku. Tapi. Jangan sertakan Popi dan Papa dalam hinaan kalian. Kalau sampai itu terjadi, besok kalian tak akan bisa melihat matahari lagi.

Hal itu sudah terjadi pada Harry. Dia adalah teman sekolahku saat aku di sekolah menengah pertama. Setiap saat dia selalu menghinaku. Mengejekku. Mengatakan kalau aku adalah menjijikkan.

Tapi, ada satu masa yang ia menyertakan Popi dan Papa dalam hinaannya.

"Kedua ayahmu itu menjijikkan sekali. Semoga aku dijauhkan dari orang seperti mereka."

And!!

Besoknya, orang tuanya datang dan minta untuk aku di keluarkan dari sekolah. Karena, aku sudah membuat anaknya terbaring di rumah sakit dan tak sadarkan diri.

Saat itu Papa sama Popi marah besar. Itu kali pertamanya aku melihat wajah Popi kecewa. Karena ulahku, mereka menjadi malu. Dan karena itu, aku terpaksa pindah sekolah. Selama sebulan Papa tak mau mengajakku bicara. Popi juga berubah dan tidak terlalu memperdulikanku.

Sampai di satu masa. Mereka sedang duduk di ruang tv. Menonton acara yang aku tidak tau. Karena aku tidak memerhatikannya. Aku pun mebulatkan tekad ku dan mendekat ke mereka.

"Razka mau minta maaf," ucapku sambil menundukkan kepalaku. Aku takut melihat wajah papa yang terus datar setiap melihatku.

"Razka akui Razka salah, pa, pi. Tapi... Jangan abaikan Razka," mataku mulai berkaca-kaca. Suaraku mulai goyang.

"Razka minta maaf," aku memeluk lutun Popi sambil menenggelamkan wajahku di antara paha popi. Tangisku pecah.

Aku merasakan kepalaku dielus. Karena itu, akupun mengangkat kepalaku. Aku melihat wajah Popi yang tersenyum.

"Kenapa kamu nangis?" tanya Popi.

Aku tak menjawab. Nafasku tersendat-sendat sambil menatap popi.

"Siapa bilang papa sama popi marah?" lanjut popi. Aku pun memberanikan diri melihat Papa. Ia tengah menatapku. Tapi, dengan tatapan yang berbeda.

"Papa sama Popi cuma menunggu kamu minta maaf, tapi tidak kamu lakukan. Makanya Papa sama Popi mencoba berakting."

Aku mulai tak mengerti. Popi mengusap air mataku lalu memegang pipiku lembut.

Love Me Like You Do ✔️Where stories live. Discover now