XII - Back To School

6.6K 533 19
                                    

Hari menjelang sore. Aku masih dengan kegiatan yang sama. Berbaring di atas kasur. Aku juga merasa tubuhku sudah mulai baikan. Tapi, aku malas untuk berpindah dari kasur. Kasur ini cukup nyaman dan aku gak mau beranjak.

"POPI!" teriak seseorang dari luar. Aku bisa mendengarnya. Walaupun agak samar-samar. Tapi aku kenal suara itu.

"Yuhuuu Popi!" teriak orang itu lagi.

"Eh! Jessie, Emma, ngapain?"

Tebakan ku benar. Aku kenal suara sialan itu. Setiap kali datang ke rumah, bukannya mengucapkan salam malah teriak memanggil popi. Mereka memang benar-benar menganggap rumah ini seperti rumah mereka sendiri.

Pintu kamarku terbuka, muncullah dua bocah laknat dengan senyum sumringah mereka.

"Halo bocah perawan kami!" ucap Jessie yang kini sudah lompat naik ke atas kasurku. Begitu juga Emma.

"Ngapain kalian kesini?"

"Eh! Sialan kamu ya! Bukannya senang kami datang," balas Emma mencubit lenganku.

"Bencana yang ada kalo kalian datang!"

"No, no, no, kami datang mau ngasih gosip baru," ucap Jessie.

"Apa?"

"Penasaran juga kan! Aku yakin ini gosip paling hot hot hot!"

"Apa?"

Aku udah mulai penasaran. Ini nih kebiasaan mereka. Selalu membuat aku penasaran duluan sampai mampus. Kalau bukan karena sahabat dan punya keberanian penuh, udah aku perkosa nih jalang berdua.

"Cie penasaran," sambar Emma sambil mencolek pinggangku.

"Kebiasaan banget ya! Bikin aku penasaran!"

"HAHAHAHAHAHA!"

Sialan!

Mereka berdua cuma ketawa. Emang sifat setan itu beda. Lihat saja kedua cewek yang di atas kasur ku ini. Mereka ini titisan setan sebenarnya. Entah kenapa aku bisa mengenal mereka. But. I love them, LOL.

"B*tch!"

"Eh! Mulutnya gak bisa dijaga ya! Gak sopan!" Emma menaikkan jari telunjuknya.

"Tau ih, mulutnya kayak gak punya saringan aja."

"Bodo amat! Siapa suruh bikin aku penasaran?"

"Aku bilangin popi ah!"

"Bilang aja sana!"

"Popi, Razka ngomong jorok!" teriak Jessie. Anak ini memang gak pernah main-main dengan ucapannya. Sekali dia bilang A ya A. Gak bakal berubah jadi B.

"Ngadu terus!"

"Biarin, yang penting popi sayang sama kita berdua HAHAHAHA."

"Buset bro, gue sih, oh aja!"

Aku memutar bola mataku. Menghembuskan nafasku kasar. Dua perempuan ini udah sangat kenal sama keluargaku. Bahkan, papaku aja mereka panggil papa. Dan sialnya, papa senang kalau dua bocah tengik ini berkunjung ke rumah. Aku sih ogah. Tapi, gak masalah sih (hehe).

Love Me Like You Do ✔️Where stories live. Discover now