1.3

11.3K 1.6K 182
                                    

"Gyu, waktu beresin aksesorisku lihat nggak topi baretku dimana?" tanyaku sambil mencari seisi lemari tapi tidak menemukannya.

"Emang nggak ada disitu?" tanya Mingyu yang masih memakai kemejanya sambil berjalan kearahku.

"Nggak ada."

"Ada kok. Ini," ujar Mingyu meraih topi baret yang sedaritadi aku cari.

"Kamu taruh disitu aku mana kelihatan, tinggi itu!" gerutuku. Nggak tau apa kalo tinggiku ini cuma 158cm.

"Maaf, soalnya sisa itu aja yang space-nya kosong," ujar Mingyu sambil tertawa dan memasangkan topi baret itu dikepalaku. "Udah tuh, cantik."

"Nggak usah gombal. Udah tua," ujarku lalu mengancingi kancing kemeja Mingyu yang belum selesai karena dia memakaikanku topi. "Nanti disana mau langsung main atau gimana?"

Mingyu lalu berjalan kearah stand hanger dan memakai jaket bomber yang tergantung disana. "Langsung main aja. Kamu udah?"

"Udah kok."

"Kok kaya ada yang kurang sih?" ujar Mingyu sambil memperhatikanku dari atas sampai bawah.

"Apa?"

Mingyu lalu berjalan ke meja riasku dan membuka laci, mengeluarkan kotak anting-anting milikku. "Coba yang ini," ujarnya mencocokkan sebuah anting panjang dengan bandul berbentuk bintang kecil diujungnya ketelingaku. "Cocok nih," katanya lagi dan memakaikan anting itu ketelingaku.

"Aku jarang pakai anting," kataku berjalan ke cermin dan melihat anting ditelingaku ini.

"Kalau gitu kenapa tindik dan beli anting segala?" tanya Mingyu merapihkan kembali kotak anting-antingku.

"Aku suka datang ke acara webtoonist gitu, jadi harus dandan kan? Jadi yah gitu."

"MAMAAAAAAAAA, AYAHHHHHH," Yujin dan Rowoon datang ke kamar dengan wajah ceria.

"Ayo, ayo, ayo!" ujar Rowoon melompat-lompat kegirangan.

"Naik balon udara yah nanti disana!" ujar Yujin tak kalah semangat.

"Iya, iya. Ayo deh berangkat," ujar Mingyu sambil mengelus kepala Yujin dan Rowoon.

🍳

Di taman bermain, aku dan Mingyu sedikit kewalahan karena mengikuti keinginan Yujin dan Rowoon untuk bermain kesana dan kemari.

"Ayah mau naik itu!"

"Ayah, Owu na tuh!"

"Ayah!"

"Ayah!"

"Hey, Kid. Ayo stop dulu mainnya, gimana kalo kita makan cotton candy dan istirahat dulu?" ujarku, anak-anak segera menyerbu dan menarikku menuju ke penjual cotton candy.

Aku membiarkan Yujin dan Rowoon memakan cotton candy mereka sambil bercanda, sementara aku dan Mingyu mengambil nafas sebentar karena kewalahan menuruti keinginan mereka.

"Capek nggak?" tanya Mingyu.

"Lumayan, tapi nggak kebayang gimana capeknya kamu sendirian dua tahun ini ngurus mereka berdua."

Mingyu tertawa. "Jangan diingetin dong, aku sedih nih."

"Ngapain sedih sih, Bodoh? Kamu juga pantas kok buat bahagia, kamu itu terlalu baik sampai dimanfaatin Jia eonnie."

Daddyable | Kim MingyuWhere stories live. Discover now