P(b)F;Rain

2.1K 200 21
                                    

𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐
.

.

Min Yoongi mendesah kecewa, menatap nanar hujan yang turun di sore hari itu. Hujan yang sejak satu jam lalu belum juga berhenti, membuat Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar. Tapi masih dengan dirinya yang duduk di samping jendela, menatap air yang turun itu terus menerus.

Menghela nafas, lalu dia mengusap jendela kaca itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Dulu, saat dia masih kecil, dia sangat menyukai saat hujan turun. Ingatan itu kembali, memasang senyum tipis saat mengingatnya.

Meniup kaca jendela, lalu tulis namanya dan adiknya disana. Terkekeh kecil, kemudian lirik sang adik yang masih bergelung nyaman di balik selimut tebalnya.

Mendekat, dan ikut baringkan tubuhnya di samping sang adik. "Kapan akan reda, hujannya?" Gumamnya, dengan tangan yang sibuk mengambil ponsel di atas nakas.

Seketika matanya membulat lucu, saat melihat jam yang tertera di ponsel. Bangkit, dan berlari keluar kamar.

Saat di ruang tamu, dia berpapasan dengan sang eomma. "Eomma, aku keluar dulu." Katanya, sembari memakai sepatu dengan tergesa.

"Di luar sana masih hujan Yoon, mau kemana?"

"Sebentar saja, daahh eomma."

"Hei, yak anak itu." Sang eomma menghela nafas, tahu betul sifat anak lelakinya. Geleng kepala, lalu berjalan ke arah kamar anak lelakinya.

Krit

Membuka pintu, dan menyembulkan kepalanya sedikit untuk mengintip anak gadisnya. Tersenyum kecil, kemudian masuk dan hampiri anaknya yang asik dengan tidurnya.

"Hei, Yoonji-ah... bangunlah."

"Hnng..." Hanya erangan yang keluar, dengan badan yang sedikit menggeliat.

"Ayo bangun, dan akan ku buatkan kau coklat panas kesukaanmu."

"Huh." Benar, putrinya langsung bangun dan terduduk. Eomma hanya terkekeh, dan usap sayang rambut anak gadisnya. "Ayo cepat,."

"Ahh eomma... aku masih mengantuk tapi." Rengeknya, dan akan membaringkan lagi tubuhnya.

"Hei, ayo bangunlah. Akan ku buatkan juga roti panggang untukmu, bagaimana?"

Ah tawaran yang menggiurkan, sejenak Yoonji senyum dan anggukan kepalanya dua kali. "Baiklah." Katanya, lalu berjalan lebih dulu keluar kamar. Meninggalkan sang eomma yang masih duduk disana, dengan gelengkan kepala.

Saat akan keluar, netranya teralihkan dengan pigura yang diletakkan oleh Yoongi di atas meja hias. Ada guratan sedih dan senang disana, senang karena putranya masih menyimpan foto keluarganya yang tengah tersenyum bahagia.

Sedih, karena di foto itu mereka sangat bahagia dengan sang kepala keluarga yang menggendong anak lelakinya.

Matanya memanas, hatinya bergemuruh. "Kalau Yoongi membencimu, jangan salahkan aku Kim. Itu salahmu." Dengung nya, kemudian berjalan melewati pigura itu.

Sebelum benar-benar keluar, helaan nafasnya keluar lagi. Dan pasang senyum tipis untuk anak gadisnya yang menunggu di meja makan. Tengah duduk disana dengan senyuman manisnya, dengan tangan yang menopang dagu.

"Ayo eomma, buatkan aku roti panggang dan coklat panasnya ya..."

"Ahahaha, baiklah baiklah." Dan akhirnya, mereka terkekeh bersama. Melupakan rasa sesak di hati sang eomma beberapa saat lalu.




𝙿𝚘𝚜𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚟𝚎 (𝘣𝘰𝘺)𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 (Complete)✅Where stories live. Discover now