P(b)F; Singularity

1.2K 106 17
                                    

Awas typo!








𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐....



-

Tak terasa, waktu begitu sangat cepat. Hingga sekarang, Taehyung terus saja mengganggu Yoongi. Dia jauh lebih dekat dengan Yoongi, dibandingkan dengan Yoonji. Padahal dulu, Taehyung itu selalu ada dimanapun Yoonji berada. Hingga gadis itu merasa sangat muak.

Tapi nyatanya, sekarang justru berbeda. Dia lebih senang mengganggu Yoongi, dan Yoonji justru merasa sedikit senang. Ingat, hanya sedikit.

Seperti sekarang, Yoonji menundukan kepalanya saat melihat Taehyung sedang makan bersama Yoongi di meja kantin di seberang sana.

Meski tidak hanya berdua, tapi entah kenapa rasanya sangat sedikit tak suka? Entah.

Seungwan, di sampingnya hanya mendengus jengah. Mengusap bahu Yoonji, dan membuat gadis itu langsung menoleh.

"Apa?"

"Huh, kau... Cemburu?"

Yoonji mengerutkan keningnya, menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Cemburu dengan dia??" Kemudian, jarinya ikut menunjuk orang yang duduk di seberang sana.

Seungwan mengangguk, "Tentu saja tidak... aku hanya... bagaimana ya." Ada jeda, lalu mengubah duduknya menjadi menghadap ke arah Seungwan. "Begini... aku bukan cemburu dengan Tae. Aku justru cemburu pada Oppa. Dia sekarang lebih perhatian pada Taehyung dari pada aku." Lanjutnya.

Seungwan terkekeh, "Ah yang benar?? Aku tak percaya." Godanya, Yoonji mencebik. Lalu bergerak ingin pergi dari sana.

"Sudahlah, lupakan. Aku duluan. Bye.."

"Yak Yoonji-ah.. Tunggu!"

Tak tahu saja, Yoongi melihat mereka yang berjalan menjauh. Dia melirik Taehyung yang duduk di sampingnya.
"Tae, aku duluan." Ucapnya, dan itu membuat Taehyung mengernyit.

Ingin mengejar, tapi sudah kepalang tanggung makanannya belum habis di makan, jadi mau tak mau dia habiskan lebih dulu makanan itu.

Sembari bermain ponsel, dengan senyuman yang sejak tadi muncul.

"Duh, sendirian saja? Kemana Yoongi Hyung?" Tiba-tiba, seseorang datang. Dan duduk di hadapan Taehyung. Tentu Taehyung langsung tersedak makanannya. Membuat orang di depannya merasa khawatir, lalu berikan minumannya untuk Taehyung.

"Pelan-pelan dong, makannya."

"Uhuk, uhuk... kau ini, mengagetkan ku tahu."

"Hehe, ya maaf."

"Huh." Lalu setelahnya, dia lanjutkan lagi makannya.

Jimin, itu adalah teman satu kelas Taehyung.

Mereka asik dengan dunia mereka sendiri, lalu tak lama Jimin alihkan pandangannya ke Taehyung. Menatap Taehyung sebentar, sebelum tangannya sibuk pada benda pipih itu lagi.

Taehyung selesai dengan makanannya, dia merasa sangat kenyang sekarang. Menatap sebentar Jimin, lalu keningnya berkerut saat melihat Jimin yang sedang tersenyum aneh.

"Hei bantet, kamu kenapa?"

Jimin mengangkat wajahnya, tatap Taehyung dengan mata memicing. "Apa tadi kamu bilang?" Katanya, nadanya begitu dingin. Dan Taehyung tahu, Jimin merasa kesal.

"Hehe, maaf." Ucap Taehyung, tangannya dilipat di atas meja. "Um, Jimin... bagaimana? Apa Joy bisa?"

Sedikit berpikir, lalu kembali menatap benda pipih itu lagi. Kemudian Jimin mengangguk. "Yap, tentu saja. Kapan kamu akan pergi dengannya?"

𝙿𝚘𝚜𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚟𝚎 (𝘣𝘰𝘺)𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 (Complete)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang