P(b)F; Heartbeat

820 91 46
                                    

Awas typo!








Happy Reading...

-

Sudah dua hari berlalu, dan kini Yoongi sudah lebih baik dari sebelumnya. Tubuhnya sudah merasa lebih baik, ya bagaimana tidak, selama dua hari sakit itu Taehyung juga merawatnya. Selalu menemani Yoongi di saat orang dirumah Yoongi tidak ada. Katanya takut Yoongi ada apa-apa.

Dan sekarang, dirinya sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Masih di dalam kamarnya, tengah bercermin di depan cermin besar di dalam kamar. Yoongi menatap dirinya tak percaya, apa yang dua hari lalu sudah terjadi.

Dia usap bibirnya, dan senyum tipis terulas begitu saja. Tanpa sadar, dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Hatinya berdebar, saat mengingat momen kemarin itu.

Itu aneh, padahal selama Yoongi berkencan dengan beberapa gadis lain dia tak seperti ini. Dan sekarang, kenapa dengan dirinya? Tidak mungkin bukan, kalau dia sudah mulai menyukai Taehyung?

Tidak mungkin, Yoongi menggelengkan kepalanya dan menatap aneh pada dirinya di cermin. Rambutnya yang sudah rapih dia acak karena frustasi, dengan nafasnya yang terengah akibat rasa kesalnya.

Saat matanya menatap lagi lekat ke arah cermin, dia sontak terkejut mendapati seseorang rupanya ada di sampingnya. Tapi Yoongi terkekeh, dia hanya berpikir itu adalah halusinasinya saja.

"Kekekeke… ada-ada saja, hiks.. Kenapa juga harus berhalusinasi ada Tae disini." Matanya berkaca-kaca, tapi tetap memandang pantulan di cermin itu.

Orang itu–Taehyung–tentu saja termangu di tempatnya berdiri, apa tadi dia tak salah dengar? Ck, itu membuat Taehyung berdecak dengan tangan yang berkacak pinggang.

Kepalanya menggeleng dramatis, "Ckckck, Hyung… Aku beneran manusia, bukan halusinasimu tahu!" Taehyung kesal, tapi dia tak bisa marah. Apalagi melihat Yoongi yang tengah menatapnya heran, dengan mata yang sendu.

"Hei kamu haluku, jangan seperti itu. Bagaimana nanti kalau Taelien itu benar-benar datang? Aku pasti bisa mati sekarang." Gumam Yoongi, dan sungguh Taehyung jadi makin gemas dengan tatapan Yoongi yang seperti itu.

Bagaimana tidak? Tatapan itu sayu, menatap dirinya dengan mata yang juga berkaca-kaca. Seperti anak kecil yang tidak diberi permen saja.

Jadi mau tak mau, Taehyung menghela nafas dan mendekat ke arah Yoongi. Ikut duduk di atas kasur milik Yoongi, dan usap lembut bahu Yoongi dengan pelan. Dan benar, Yoongi menoleh ke arah Taehyung dengan mata yang membulat.

Dia raba wajah tampan milik Taehyung, "Jadi… . Kamu bukan halusinasiku??" Yoongi mendengung, dan itu membuat Taehyung terkekeh.

"Iya Hyung, aku asli. Kim Taehyung asli, bagaimana tampan bukan?" Taehyung bertanya dengan mata yang mengerling jail, membuat Yoongi langsung berdecak kesal. Dan melepaskan tangannya yang masih mematri wajah Taehyung.

Kemudian berdiri, lalu mengambil tasnya di atas meja. Menatap tajam ke arah Taehyung. "Jadi.. Bagaimana kamu bisa masuk?"

"Pintu kamarmu tidak tertutup, dan sejak tadi aku sudah memanggilmu Hyung. Ck, tapi justru kau melamun di depan cermin."

"Oh, hehe." Yoongi justru terkekeh, usap tengkuknya karena merasa malu. Setelah itu dia ajak Taehyung untuk keluar dari kamar dan menuju ke arah meja makan, memakan sarapan buatan eomma Yoongi.

Saat sampai di meja makan, mata Taehyung berbinar cerah menatap makanan yang tersaji di atas meja. Dengan mulutnya yang terbuka lebar.

"Woah… Sepertinya enak Bibi, boleh aku sarapan disini?"

𝙿𝚘𝚜𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚟𝚎 (𝘣𝘰𝘺)𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 (Complete)✅Where stories live. Discover now