P(b)F; N.O

782 95 39
                                    

Awas typo!








Happy Reading...



-

Malam itu, masih di rumah keluarga Min Yoongi, semuanya hanya ada keheningan yang melanda. Dengan seseorang yang sejak tadi dengan beraninya menatap Yoongi, tak berkedip barang sekejap. Dan senyuman tipis, terulas begitu tampan di wajahnya yang berahang tegas itu.

Min Hyera–eomma Yoongi dan Yoonji–berdehem guna cairkan suasana yang begitu terlihat mencekam, karena hanya ada suara desiran nafas dan sapuan angin malam yang terbawa dari arah depan. Karena pintu utama yang memang terbuka lebar, tanpa ada yang menutupnya.

"Ekhem, kapan kamu pulang?" Begitu tanyanya, pada seseorang yang sejak tadi menatap Yoongi dengan tatapan berbinar.

Masih diam, dan belum tersadar pertanyaan itu untuk dirinya. Dan Yoonji berdecak, lalu menghela nafas panjangnya dengan kasar. Sukses, buat semua orang menatapnya. Juga dengan seseorang yang duduk di hadapan Yoongi.

"Ah, oh.. Aku pulang siang tadi Bibi. Dan Bibi Hyera, apa kabar?"

"Ah begitu… Kabarku baik saj–" Belum sempat selesai membalas, perkataannya terpotong oleh ucapan Yoonji.

"Ck, tidak usah basa basi. Untuk apa kamu kesini?" Tanya Yoonji begitu retoris, dengan mata yang bergulir kesal ke arahnya. Pun tangannya bersilang di depan dada.

Sedang Taehyung, dia hanya duduk tenang disana. Merasa bingung dengan situasi yang terjadi saat ini, lalu usap tengkuknya karena merasa kikuk.

Dia juga tak tahu, siapa orang yang bertamu di rumah itu. Dan lihatlah, penampilannya begitu keren. Tidak seperti dirinya yang jarang sekali memakai style seperti itu. Tiba-tiba saja jiwa iri Taehyung muncul, menatap kagum pemuda di depan Yoongi dengan decakan heran.

Itu sukses membuat Yoongi menoleh ke arahnya, keningnya berkerut bingung saat melihat Taehyung yang sedang ucapkan kata 'woah' itu dengan tatapan yang tertuju pada orang di depannya. Yoongi berdecak, lalu kakinya menginjak sedikit ujung kaki Taehyung. Membuatnya mengaduh, dan menatap bingung ke arah Yoongi.

Terkekeh sebentar, lalu duduknya dia rapatkan lagi ke arah Yoongi. "Hyung, dia siapa??" Tanya Taehyung dengan berbisik, tepat di telinga Yoongi. Membuat Yoongi meremang karena mendengar suara Taehyung yang terlampau rendah dan sapuan deru napas yang begitu hangat.

"Dia temanku." Jawab Yoongi, juga dengan berbisik ke arah Taehyung. Taehyung mengangguk mengerti, kemudian dia melirik ke arah Yoonji.

Disana, Yoonji tengah menatap tajam ke arah orang di hadapan Yoongi. Kemudian, suara orang itu bertanya pada Yoongi membuat semuanya tertegun.

"Gi, dimana cincinmu?"

Deg

Yoongi berdecak, dan Yoonji sendiri sedang menahan kesalnya. Berbeda dengan Hyera, wanita paruh baya itu lantas dengan cepat melihat ke arah jari manis Yoongi.

Menatap penuh tanya, dan Yoongi tahu bahwa sang eomma pasti akan ikut juga menanyakannya. Tapi saat akan membuka suara, terlebih dahulu Yoonji berkata yang mana membuat orang itu tersentak kaget.

"Untuk apa dia pakai? Kalau Oppaku saja, tidak menyukaimu."

"Apa??" Itu bukan pemuda yang di depan Yoongi yang berucap, bukan juga eomma Yoongi. Melainkan Taehyung, karena dia merasa sangat bingung.

Yoongi menoleh ke arah Taehyung dengan cepat, "Tak usah dengarkan dia Tae, dia itu tidak waras. Dan sekarang, ayo pergi. Aku malas melihatnya."

Dan setelah itu, Yoongi benar-benar menyeret Taehyung dan membawanya pergi dari sana. Dia merasa muak, untuk apa pemuda itu kembali lagi. Pikir Yoongi.

𝙿𝚘𝚜𝚜𝚎𝚜𝚜𝚒𝚟𝚎 (𝘣𝘰𝘺)𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙 (Complete)✅Where stories live. Discover now