3 - Kantin

12.4K 749 34
                                    

"Engghh..." Acha melenguh pelan. Ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Acha memperhatikan sekitarnya yang tampak asing di matanya.

"UKS?" gumam Acha pelan. "Emang gue kenapa?" Acha mulai memikirkan bagaimana bisa dirinya berada di UKS sekolah. Setelah mengingat kejadian tadi, Acha menepuk jidatnya pelan.

"Oh iya, gue kan lagi di hukum!" sedetik kemudian, Acha mengerutkan keningnya bingung. "Tapi siapa yang bawa gue kesini?"

Acha melirik kesamping. Secarik kertas dan satu buah kresek mampu menyita perhatiannya. Acha mengambil kertas itu dan mulai membacanya.

Rotinya jangan lupa dimakan. Minumnya jangan lupa diminum. Semoga cepat sembuh:)

Zean

Acha tersenyum kecil. Ia melipat kertas itu menjadi lipatan kecil lalu ia simpan di saku seragamnya. Tangan Acha terangkat untuk mengambil kresek diatas nakas.

Tanpa ragu, Acha langsung melahap rotinya. Gadis itu sesekali bergumam kecil, entah apa yang ada di pikirannya, yang pasti Acha merasa sedikit membaik.

"Ternyata Zean orangnya baik juga!" celetuk Acha. Acha menggelengkan kepalanya pelan. Mengambil satu botol minuman lalu menenggaknya hingga habis. Setelah selesai, Acha turun dari brankar UKS.

Acha merasa sudah lebih baik sekarang. Acha memilih untuk bergegas keluar dari dalam UKS untuk menuju kelasnya. Namun, baru lima langkah ia berjalan, bel pertanda istirahat berbunyi.

Acha tersenyum lebar. Niatnya untuk kembali ke kelas ia urungkan, sekarang tujuan Acha adalah kantin. Acha merasa lapar sekarang. Memakan roti satu dengan minuman gelas satu tidak dapat memuaskan perut Acha, jadi ia harus membutuhkan banyak energi sekarang.

"ACHA!!!" teriak seseorang dari belakang. Acha terpaksa berhenti dan membalikkan badannya.

Acha melipat kedua tangannya di depan dada saat melihat sahabat kecilnya sedang menunduk sembari menetralkan napasnya.

"Ih lo mah! Kok malah nontonin gue doang sih!?" sungut Dara sebal. Acha terkekeh pelan.

"Apaan sih lo! Lebay banget deh!" Dara mengerucutkan bibirnya kedepan.

Adara Agnesia atau yang lebih kerap disapa Dara adalah sahabat kecil Acha. Dara mempunyai sifat yang manja dan juga humoris. Wajahnya yang cantik dapat memikat hati para laki-laki, namun Dara tetaplah Dara. Hati Dara hanya berlabuh pada satu orang laki-laki yang tidak tahu diri. Selain manja, Dara juga mempunyai sifat yang dewasa. Jika Acha memiliki masalah, maka Dara-lah orang pertama yang ia mintai solusi.

Dara memang orang yang suka bercanda, namun, jika ada yang mengganggu dirinya ataupun Acha, maka Dara tidak segan untuk mengeluarkan sifat jahatnya. Seperti itulah Dara, akan melakukan apapun untuk membuat sahabatnya senang dan terlindungi.

Acha merangkul pundak Dara. "Mending kantin aja. Gue laper tau!" ajak Acha.

Dara mengangguk lemah. Mereka berdua berjalan bersama, banyak siswa yang berdecak kagum melihat wajah cantik dua orang gadis di depannya. Sesekali ada yang menggoda Acha namun tidak di gubris sama sekali oleh gadis itu.

"Tuh kan rame banget!" rengek Dara manja. Acha memutar bola matanya, ia menyapu pandangannya ke penjuru kantin.

"Kita kesana yuk!" tunjuk Acha pada meja tengah. Dara hanya pasrah saat tangannya di tarik paksa oleh Acha.

"Siapa yang pesenin makanan?" tanya Acha saat mereka sudah duduk di meja kantin.

"Lo, lah! Masa princess disuruh antri desek-desekkan sih? Kan nggak level!" Dara mengibaskan rambutnya kebelakang.

Story Of The Twins (SUDAH TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum