[✓] Jeon Jungkook (SELESAI)

O7: A disease

-Jeon Jungkook-

O7: A disease

Jungkook sedang berkontak pesan dengan Taehyung, membincangkan masalah yang sering terjadi kepadanya.

Kak Taehyung

|Sungguh? Kamu sering mengalami sakit kepala?
|Hei, apa kamu sudah istirahat yang cukup?
|Om Siwon sudah tau tentang ini?
|Kook, jika berbahaya jangan kau simpan sendiri, jangan membuat orang khawatir.
6.23 PM
Read

Jungkook

Iya kak, sering, kepalaku terasa berat|

Istirahatku sangat cukup kak|

Aku tidak mau membuatnya khawatir, maksudku kau tau kan jika aku memberitahunya|

Aku tidak mau membuat mereka khawatir, aku mohon jika memang aku mempunyai penyakit, jangan beritahu siapapun|

Read

6.23 PM

Kak Taehyung
|Aku akan membawamu besok kerumah sakit, aku mempunyai saudara yang memang bekerja disana.
|Kook, Ingat ini. Om Siwon akan semakin terpuruk jika kau tidak memberitahunya sekarang.
|Anak itu memang perlu diberi pelajaran.
Read
6.24 PM

Jungkook

Setelah pulang sekolah saja kak, kita pergi kesana|

Aku tidak mau merepotkan om Siwon lagi, sudah cukup sampai disini, kebaikan yang om Siwon berikan kepadaku|

Biarkan saja kak^^|

Read

6.25 PM

Kak Taehyung
|Aku akan menunggumu
|Kau memang keras kepala
Read
6.25 PM

Jungkook

Sampai jumpa besok|

Tidak apa, aku tidak mau merepotkan|

Read

6.25 PM

Kak Taehyung
|Sampai bertemu juga:)
Read
6.25 PM

Jungkook menutup ponselnya, masih sore. Kunci kamarnya juga masih ada di Soobin, jadi Jungkook tidak dapat keluar dari kamar. Akhirnya, Jungkook memutuskan untuk membaca novel kesukaannya, menunda rasa lapar yang menghantui perutnya.

***

Malam berganti pagi, aku bangun karena sinar matahari yang masuk kedalam celah kamarku.

"Pagi sistaaaa." Aku menatap datar wajah kak Jhope.

"Bangun sistaa, kamu harus go to scholl."

"Iyaa iyaa, aku udah tau kali. Nggak usah tiap hari begini."

"Apa? Hello, kamu kan sudah banget dibangunin."

"Ya yaa, udah aku mau mandi keluar sana!"

"Oh ngusir?"

"Bacot, keluar cepetan!" Kak Jhope keluar dari kamarku, dengan wajah yang sedikit tidak bisa kujelaskan.

"Kakak gila!" Umpatku.

Aku sudah selesai, keluar dari kamar dan mulai menemui keluargaku yang selalu berada dibawah.

***