O8: Don't say this, to them

187 33 1
                                    

-Jeon Jungkook-

O8: Don't say this, to them

"Hai om, saya kesini mau ngajak putri om jalan-jalan." Aku menatap dingin wajah itu, dia kenapasih? Kekurangan obat atau gimana?

"SEHUN! Aduuuh ngapain sih!" Sehun tertawa kecil.

"Mau ngajak lo pergi jalan-jalan, plis mau." Aku menggeleng keras, lalu menatap iba ayahku.

"Untuk apa kamu mengajak anak saya?"

"Pacaran kali pah." Celetuk kak Jhope, aku menatapnya dengan tajam.

"Ijinkan saja pah, bagus loh kalau putri kita pacaran, dia kan single dari dulu."--Mamaku

"Betul juga ya mah, yasudah kamu ajak anak saya pergi, tapi ingat jangan sampai lebih dari jam 10 malam." Aku ingin memukul ayah dengan kencang saat itu juga, kenapa mereka setuju. Sebenarnya anak ini maunya apasih! Kulihat Sehun tersenyum kemenangan.

"MAU LO APAAN!" Teriakku, saat sudah berada di luar. Sehun menutup mulutku, supaya tidak berisik.

"Temenin gue ke acara makan malam keluarga gue ya." Aku terkejut, lalu menggeleng.

"Nggak, nggak. Gue males." Sehun memelas.

"Ayolah, pliss sekali aja. Gue traktir apa yang lo mau deh sebagai balasannya." Aku berfikir sejenak, lalu menggeleng.

"Nggak mau Sehun, udah malem." Sehun menghela nafasnya.

"Lo fikir, gue mau ikut makan malam sama papa gue. Nggak, gue nggak mau Ara." Aku menatap wajah Sehun yang sendu.

"Kenapa? Bukannya seru, makan malam bareng keluarga." Ucapku, Sehun menggeleng.

"Kalo itu yang gue mau, gue nggak bakal ajak lo buat ikut ke acara makan malam papa gue. Ini terbalik Ara, makan malam papa gue selalu dengan bisnis, bisnis dan bisnis. Kalau tidak bisnis paling tidak tunangan, gue benci itu. Dan lo tau? Malam ini papa akan nyuruh gue buat nikahin anak CEO. Makannya itu gue ajak lo, buat jadi pacar gue sementara... Lo mau kan? Pliss, mau ya? Gue bakal ajak lo ke taman bermain. Naik wahana yang lo suka, gue janji." Aku ingin menolak, tapi... Sehun akan marah padaku. Aku mengangguk, mengiyakan ajakannya yang bagiku gila.

Aku memakai gaun berwarna putih, dengan pita yang menghiasi rambut se bahuku. Sehun memakai jas hitam dan sepatu pantofel khusus pria. Dia... Sangat tampan. Tunggu? Apa aku menyukainya? Tidak, aku tidak mau menyukai pria menyebalkan ini.

"Cantik banget..." Gumam Sehun, aku menoleh, sayup-sayup aku mendengar Sehun mengucapkan kalimat 'Banget'.

"Banget? Banget apa?" Tanyaku, Sehun gelagapan.

"Nggak, lupain." Aku mengangguk, jujur aku takut. Takut bertemu dengan keluarga Sehun.

Aku dan Sehun memasuki restoran yang sangat mewah, semua orang berpenampilan rapih dan sangat elegan. Aku bingung, harus kemana. Karena Sehun menghilang begitu saja.

Aku panik, namun aku lawan semua itu. Kulihat Sehun sedang berbicara dengan sosok pria dewasa yang menampilkan wajah bertanya-tanya.

"Sehun!" Panggilku, dia menoleh lalu tersenyum.

"Ini pah, pacar Sehun." Sehun menggandeng tanganku, hangat... Dan... Laki-laki yang dipanggil papa itu tersenyum hangat kepadaku.

"Wah, kamu sangat cantik... Sehun belum pernah kasih tau kalau Sehun mempunyai pacar seperti ini. Seharusnya kamu bilang nak, biar papa nggak cariin kamu terus." Sehun menghela nafasnya, lalu tersenyum kaku.

"Papanya aja yang nggak mau denger omongan Sehun." Ucapnya, papanya tertawa kecil lalu menyuruh kami untuk menikmati hidangan ini.

Sungguh ini sangat enak, aku ingin memakannya lagi tapi... Aku tau, keluarga Sehun adalah keluarga besar yang sangat menjunjung tinggi kebangsawanan. Papa Sehun juga keliatannya baik, mungkin kak Taehyung saja yang berlebihan.

 [✓] Jeon Jungkook (SELESAI)Where stories live. Discover now