17: A Miracle

125 26 2
                                    

-Jeon Jungkook-

17: A Miracle

Aku bangun dengan kantung mata yang sembap dan mata yang merah, bercermin dengan keadaanku seperti ini? Rasanya aku sangat menyedihkan..

Aku duduk dikursi belajar, melihat notifikasi grub sekolah yang heboh. Hanya karena libur dan juga tidak jadi ujian, karena semuanya lelah.

"Masih belum ganti baju?" Sehun berdiri diambang pintu kamarku dengan pakaian rumahannya.

"Sehun.." sapaku, aku tidak mau mengomelinya. Ya dia sering mampir ke rumahku dan aku tidak masalah.

"Mandi, mau ketemu Jungkook nggak?" Aku mengangguk, sambil berjalan lunglai menuju kamar mandi.

Sehun berjalan menuju meja belajarku, dan melihat foto polaroid saat aku dan Jungkook sedang berfoto bersama.

Aku yang sedang bergaya dengan dua jari, dan Jungkook yang tersenyum biasa.

"Diabadikan." Ucapnya. Lalu duduk dibangku belajarku.

Aku sudah selesai, dan saat aku keluar Sehun sudah tidak ada di kamarku.

Aku memakai kaos berwarna putih dengan balutan rok berwarna hitam dan sepatu casual berwarna putih, ya.. aku suka dengan pakaian simple.

Aku bercermin, sambil memberikan lip balm sedikit di bibirku, supaya tidak kering.

Melihat mataku yang masih sembap, karena menangis semalaman tanpa henti. Oh, aku sangat menyedihkan seperti pemain utama di dalam drama, yang menangis karena kehilangan seseorang yang sangat disayangi.

Jungkook.

***

"Satu kali saja!" Anak itu masih kekeh dengan dirinya sendiri.

Menolak suapan dari Soobin yang sudah memaksanya dengan ucapan 'satu kali saja!' Membuat Jungkook yang mendengarnya bosan.

"Aku sudah kenyang." Ucapnya sambil memegang perutnya yang sedikit membesar.

"Dasar! Baiklah, aku akan ambil obatmu." Soobin sekarang menggunakan kalimat aku-kamu.

Jungkook menyukainya, dan dia sangat senang dengan perubahan drastis seorang Choi Soobin.

"Kookie!" Aku datang, sambil membawa kotak bekal yang memang dibuat khusus untuk Jungkook.

"Oh, pacarmu sudah tiba." Ucap kak Soobin sambil terkekeh, sementara aku menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Tidak suka karena kak Soobin mengucapkan kalimat itu.

"Baiklah, apa yang kamu bawa?" Soobin membuka kotak bekalnya.

"Oh, salad? Kamu yang yang membuatnya?" Aku menggeleng.

"Bukan, mama yang membuatnya. Khusus untuk Jungkook." Kak Soobin mengangguk lalu meletakkan kotak bekal milikku di atas nakas.

Aku duduk di sofa, sambil memperhatikan laki-laki yang sedang meminum obatnya diatas kasur rumah sakit.

Dia memejamkan matanya, mungkin saja obatnya pahit. Omong-omong, Sehun sedang membawakan hadiah untuk Jungkook, aku tidak tahu apa hadiahnya.

Tapi dia bilang padaku, hadiahnya akan membuat Jungkook tercengang.

"Datang sama siapa?" Tanya kak Soobin.

 [✓] Jeon Jungkook (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang