𝕭𝖆𝖇 40

6.2K 1.8K 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kai terlihat ingin menanyakan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kai terlihat ingin menanyakan sesuatu. Ree tahu ia pasti penasaran akan masa lalu Ree. Maka Ree langsung berkata, "Ayo balik, seharusnya sebentar lagi Ujian Putri Pertama akan berlangsung."

Pria itu terlihat bimbang namun akhirnya ia mengangguk. Mereka berjalan berdua menuju ruang dansa kembali. 

Kali ini, Raja Andalas dan Madoff duduk di podium itu. Beserta Ratu Andalas dan Putri Pertama Judistia.

Hawa ruangan menjadi lebih dingin, membuat bulu kuduk berdiri. Semua mata memandang podium. Tidak ada yang berani melihat hal lain.

"Para peserta yang kucintai." Gema suara Madoff memantul dari seluruh sudut ruangan dansa. "Raja dan Ratu Andalas yang kuhormati. Beserta Putri Pertama Judistia."

"Marilah kita mulai Ujian Putri Pertama." Senyum Madoff sangat lebar, matanya penuh kejenakaan. 

"Tentu saja Putri Pertama Judistia adalah yang asli. Namun ujian ini adalah tradisi yang tidak bisa dihindari di Turnamen Mentari dari tahun ke tahun."

Madoff mengangkat gelas anggurnya ke atas. 

"Di ujian ini, masing-masing dari kalian akan ditransportasi ke dunia yang fana. Amati, pelajari, bijaklah dalam bertindak... demi keselamatan nyawamu. Karena bila kau mati di dunia tersebut, berarti kau telah gagal dan akan dikembalikan ke dunia nyata. Tapi di dunia itu... kau tidak akan ingat ada dunia ini."

Suara Madoff melembut, tapi anehnya semakin menggema di telinga Ree. Ia merasakan tubuhnya menjadi sangat ringan. Sementara ruangan berputar dan berputar.

Satu per satu peserta mulai menghilang begitu saja. Para bangsawan yang juga berada di lantai dansa terkesiap melihat para peserta di dekat mereka menghilang.

"Maka.. pengalaman kematian di dunia lain itu akan terasa... sangat... sangat... realistis..."

Ree terlalu pusing untuk mencerna kata-kata Madoff. Ia memejamkan matanya. Dan ketika ia membuka matanya kembali, Ia sudah berada di sebuah padang rumput.

Sangat tenang. Sangat tentram. Tidak ada permainan tumpah darah– tunggu, mengapa ia berpikir mengenai Turnamen Mentari? Itu adalah turnamen marabahaya dan Ree tidak akan pernah mengikuti bahkan menonton turnamen itu.

Turnamen Mentari | Seri 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang