𝕭𝖆𝖇 42

5.9K 1.8K 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Ree membuka matanya, ia telah kembali di ruangan pesta dansa yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Ree membuka matanya, ia telah kembali di ruangan pesta dansa yang sama. Hanya posisinya saja yang berubah. Sebelumnya ia berada di lantai dansa, sekarang ia berada di atas anak tangga.

Sesuatu terasa salah... karena semua orang memandang Ree dengan keterkejutan. 

Ree sempat menoleh ke belakangnya. Kali-kali yang semua orang lihat adalah sesuatu di belakang Ree. Tapi tidak ada siapapun di sana.

Apa yang mereka lihat?

Kemudian Ree melihat barisan orang di tangga sebelah kiri podium. Semuanya peserta turnamen.

Sementara Ree berdiri sendiri di tangga kanan.

Ia menangkap tatapan anggota krunya. Semuanya menatap Ree dengan heran. Begitu juga Kai.

Sial, aku satu-satunya yang melakukan kesalahan...

Ingatan Ree akan dunia fana itu tidak begitu jelas. Benarkah ia telah melakukan sesuatu yang berbeda dari semua orang?

Madoff dengan segera menuruni podium menuju anak tangga tempat Ree berdiri.

"K– kau... bagaimana bisa?"

"A– aku tidak bisa membunuh gadis itu," bisik Ree.

"Itu tidak pernah jadi masalah," sahut Madoff, "Coba bunuh gadis itu dan kau akan mati. Tidak bunuh dan kau akan mati pula." 

Mata hijau Madoff memincing, langkahnya melambat seakan seekor predator yang sedang mengintai mangsa –atau lebih tepatnya seekor predator yang waspada dengan predator lain. 

"Jadi apa yang kau lakukan yang berbeda?"

Melihat wajah Madoff yang bingung, Ree teringat perkataan Wiseman bahwa Madoff memiliki sistem pemikirannya sendiri. Sudah jelas saat itu juga Wiseman tidak membagi pengetahuannya akan identitas Ree pada Madoff. 

Ia menatap lurus pada mata Madoff, berharap kepanikannya dapat dilihat oleh Wiseman, dalang dari Madoff, di manapun pria itu berada. Ree berharap Wiseman akan membantunya. 

Ree menelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu..."

Madoff menuruni satu anak tangga perlahan.

"Kau harus membantuku, aku tidak mau orang-orang berpikiran aku adalah Putri Pertama," bisik Ree.

Turnamen Mentari | Seri 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang